Bula, TM. — Desa yang diikutkan dalam Pemilihan Kepala Desa serentak 2022, hanya 30 dari total
total 54 Negeri Administratif di Kabupaten Seram Bagian Timur yang dinyatakan siap.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa [PMD] SBT M. Bahrum Weulartafella dalam Rapat Koordinasi tahapan Pilkades serentak yang digelar di ruang rapat Bappeda SBT, Jumat pagi (04/11/2022).
Bahrum membeberkan, sejak awal pihaknya telah menyurati 54 Penjabat Negeri Administratif yang dipimpin oleh Tenaga Kesehatan dan guru. Namun sampai saat ini baru 30 yang siap mengikuti Pilkades serentak yang dijadwalkan pada 26 November 2022.
“Kami sudah menyurati dari bulan Juli kemarin. Kemudian penyebaran setiap desa kami sudah sampaikan disitu. Sampai saat ini, apa yang kami sampaikan ke bawa, yang cuma direspon dan tahan sudah berjalan sekitar 30,” ungkap M. Bahrum Weulartafella.
Sebanyak 30 Negeri Administratif ini, kata dia, sudah melewati sejumlah tahapan, sehingga sesuai jadwal yang ditetapkan, pada Senin pekan depan mulai memasuki tahapan wawancara.
“Untuk diketahui bersama bahwa tahapan penjaringan sudah selesai, terus pendaftaran semua sudah selesai. Sekarang kita masuk pada tahap wawancara bakal calon kepala negeri administratif,” terangnya.
Untuk itu, dalam kesempatan Rakor yang ikut dihadiri berbagai unsur itu, dia meminta pertimbangan dan masukan terhadap 25 negeri administratif yang hingga kini belum menjalankan tahapan Pilkades.
Mantan Camat Kiandarat ini mengkhawatirkan, dengan keterlambatan yang dialami ini akan berdampak pada penundaan Pilkades secara keseluruhan.
“Saya minta pertimbangan dari semua, kira-kira tahapan ini kita final disitu atau tidak? Kalau kita menanti desa ini, desa ini, nanti kita diberi harapan paslu, sehingga pekerjaan ini akan terhambat. Jadi hari ini kita harus kasih fiks, yang sudah jalankan tahapan kita jalan dengan sekian saja,” ucapnya.
Kendati demikian, dia berkomitmen untuk Pilkades serentak 2022 ini tetap berjalan walaupun hanya diikuti oleh 30 negeri administratif.
Dia menargetkan, setelah tuntas dilakukan Pilkades pada tahun ini, pada bulan Maret 2023 mendatang pihaknya akan kembali menggelar Pilkades serentak untuk memastikan semua negeri administratif di kabupaten bertajuk ‘Ita Wotu Nusa’ itu dipimpin oleh Kepala Desa definitif.
“Saya punya itikad baik untuk Pilkades ini tetap jalan, apapun yang terjadi harus tetap jalan. Karena ini untuk menjawab visi-misi bupati dan wakil bupati. Insha Allah bulan Maret 2023 kita mulai dengan tahapan Pilkades tahap dua, sehingga saya pastikan 2023 semua sudah selesai dan saya pastikan diakhir masa jabatan bupati dan wakil bupati, semua negeri administratif sudah memiliki kepala desa definitif,” pungkasnya. (TM-03)
Discussion about this post