AMBON, TM.- Kuliah Kerja Nyata (KKN) kebangsaan tahun 2024, resmi dibuka, pada Jumat (26/7). KKN ini diikuti oleh 500 mahasiswa dari 70 perguruan tinggi se-Indonesia.
Pembukaan berlangsung di Gedung Islami Center, Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Prof. Dr. Rer Nat Abdul Haris.
Selama 1 bulan, mereka akan berada 42 lokasi KKN yang telah ditentukan. Seperti di Ambon, Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Kabupaten Buru. Dimana dalan satu Desa, akan ada 10 sampai 15 mahasiswa.
Mereka berjalan sesuai program KKN, yakni dibidang perikanan, pertanian dan pariwisata. Haris dalam sambutannya mengatakan, KKN Kebangsaan selama lebih dari empat dasawarsa ini, telah berkontribusi secara positif.
Kontribusi itu dalam membentuk karakter mahasiswa Indonesia untuk mempertahankan leluhur lokalitas dan identitasnya, serta tetap berpemikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain demi menumbuhkan rasa saling menghargai dan mengasihi.
“Ini harus jadi wahana bagi para peserta untuk mengenal dan juga menghargai budaya, memiliki kemampuan komunikasi dalam berinteraksi dengan sesama serta bertanggungjawab,”harapnya.
Dia berharap, agar kegiatan ini bisa menjadi bentuk pengabdian terhadap masyarakat dan peserta juga dapat mengaplikasikan pengetahuan dan pembelajaran yang diperoleh, untuk menumbuhkembangkan keterampilan interpersonal dan juga memperdalam karakter mereka lewat interaksi-interaksi sosial.
Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy juga mengatakan, pihaknya siap menerima para peserta dan melaksanakan KKN Kebangsaan ke XII ini.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu dan berharap dalam konteks mengembangkan sumber daya manusia.
Menurut dia, perguruan tinggi adalah garda terakhir pembentukan sumber daya manusia para calon pemimpin bangsa. Karena itu, profil pelajar Pancasila menjadi satu-satunya tujuan dari pembentukan sumber daya pemimpin bangsa, antara lain harus memiliki iman dan taqwa.
“Yang mana ini merupakan cover pemerintah pembangunan desa yang membutuhkan desa mandiri di daerah kepulauan yang suatu saat mereka bisa membangun kembali 44 desa yang mereka pernah berdedikasi untuk membangun desa tersebut,”ujarnya.
Dihadapan Dirjen, Rektor juga menyebutkan, bahwa jumlah mahasiswa di Unpatti berjumlah kurang lebih 26.000. Namun 6.000 diantaranya terkendala soal biaya UKT sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan.
Padahal, UKT Unpatti, yang paling rendah di Indonesia.
Diketahui, pembukaan tersebut juga dihadiri oleh Penjabat Gunernur Maluku, Sadili le. (TM-01)
Discussion about this post