TM.- Prajurit TNI menyasar daerah yang masih minim fasilitas pendidikan. Langkah ini dilakukan untuk mencerdaskan anak-anak yang menetap di pedesaan.
Walang Belajar dan Taman Bermain dibangun di Dusun Rupaitu, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Ini dilakukan TNI agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang laik.
Danramil 1504-04/Salahutu, Letda Inf. M Jen Anjarang, kepada Timesmaluku.com, Jumat (5/11/2021) mengatakan, pengresmian Walang dilakukan Kamis (4/11/2021).
Turut hadir Sekretaris Kecamatan Salahutu, Danramil 15-04-04-Salahutu, Sekretaris Negeri Tulehu, Kepala Dusun Rupaitu, Iman Dusun Rupaitu, Kepala Pemuda, 19 perwakilan Mahasiswa Unpatti, Guru dan Siswa SMP sebanyak 30 orang.
Danramil mengatakan,
Walang belajar tersebut merupakan program dari Pangdam XVI/Pattimura, yang diprakarsai oleh Danrem 151/ Binaiya dan diawasi langsung oleh Dandim 1504 Pulau Ambon.
“Walang belajar ini berada diseluruh jajaran Korem 151/Binaiya. Untuk posisi Walang belajar ini, kita mencari yang signal wifinya sulit, disitu kita bangun walang ini untuk anak-anak belajar,”ujar Danramil.
Selain untuk tempat belajar dan bermain, sambungnya, Walang ini juga dapat digunakan sebagai tempat beribadah. Dimana untuk Walang yang berada di lokasi Muslim, dapat digunakan untuk Taman Baca Al-Qur’an.
Sementara untuk Walang yang berada di daerah Nasrani, akan digunakan untuk beribadah bagi anak sekolah minggu.
“Kalau bangun di daerah Muslim, bisa untuk taman baca, daerah Nasrani, bisa dijadikan untuk sekolah minggu. Jadi banyak fungsinya. Tujuan dibangunnya Walang ini untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, khususnya yang ada di Dusun Rupaitu, Tulehu, Maluku Tengah,”tuturnya.
Selain itu, tujuan lain adalah, bagaimana menambah aktifitas positif bagi anak-anak di daerah masing-masing, agar melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat.
“Ini kita siapkan agar anak-anak memiliki kegiatan yang lebih bermanfaat dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berdampak buruk, seperti narkoba, minum miras, judi maupun pencurian, dan perkelahian. Jadi tujuannya itu,”tandasnya.
Terkait dengan usia yang bisa belajar di Walang itu, Danramil mengaku, bahwa Walang tersebut terbuka untuk umum bagi siapa.saja yang mau untuk belajar. Baik tingkat PAUD, SD, SMP maupun SMA.
“Dan untuk anak yang belum sekolah tapi sudah bisa membaca, juga bole. Terbuka untuk umum, dan gratis. Dan nanti dipantau langsung oleh Babinsa Dusun Rupaitu. Jadi masing-masing Walang belajar akan dipantau oleh Babinsanya,”tuturnya. (TM-01)
Discussion about this post