Ambon, TM. – Gubernur Maluku Murad Ismail melobi Ketua MPR Bambang Soesatyo terkait dana transfer daerah ke Maluku yang mengalami penurunan. Bamsoet berjanji mendorong Pemerintah Pusat memperhatikan Maluku.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, semester I/Maret 2021, persentase penduduk miskin di Maluku sebesar 17,87 persen. Secara presentase, ini terbesar keempat setelah Papua (26,86 persen), Papua Barat (21,84 persen), dan NTT (20,99 persen).
Belum lagi PAD Maluku, tercatat Rp. 3,31 triliun di Tahun 2021. Dan di Tahun 2022, diprediksi turun Rp. 2,87 triliun. Belum lagi, ditambah Tahun 2022 mendatang, DT-DD Provinsi Maluku dikabarkan mengalami penurunan dari Rp. 12,88 triliun, menjadi Rp. 11,87 triliun.
Pemerintah butuh dukungan Pusat, salah satunya melalui Dana Transfer dan Dana Desa (DT-DD). Bagi Bamsoet, Maluku masih menjadi salah satu daerah yang perlu perhatian lebih dari Pemerintah Pusat.
“Maluku tidak akan sanggup keluar dari jerat keterbatasan ekonomi, jika hanya mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan DD sangat diperlukan sebagai sumber pendanaan berbagai program pembangunan di Maluku,”ujar Bamsoet usai menerima Gubernur Maluku, Murad Ismail, di Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, untuk keluar dari jerat keterbatasan ekonomi, Pemerintah Pusat juga harus membantu Maluku dalam mengembangkan berbagai destinasi wisata yang berpotensi membuka banyak lapangan pekerjaan, sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah.
Diketahui, luas wilayah mencapai 712,480 Km2, dimana luas daratan hanya 7,4 persen atau 54.184 Km2, serta memiliki 1.412 pulau. Maluku memiliki beragam objek wisata berkelas dunia.
Data Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Maluku mencatat, pada Tahun 2019, setidaknya ada 280 wisata bahari, 191 wisata alam, 359 wisata sejarah/budaya, dan 14 wisata buatan di Provinsi Maluku.
Menurut Bamsoet, Pulau Run yang berada di Kepulauan Banda di Maluku, memiliki nilai sejarah, yang bisa dikembangkan untuk menarik turis.
“Dulu, Pulau Run dikuasai Inggris, sangat kaya dengan pohon pala, rempah-rempah yang sangat mahal di dunia Barat, bahkan harganya bersaing dengan harga emas,”tuturnya.
Kepala Badan Hubungan penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, Maluku juga memiliki Pantai Panjang Tual di Kepulauan Kei, dimana itu sangat kontras dengan birunya laut yang begitu jernih dengan suasana pantai yang begitu bersih.
“Selain keberpihakan di sektor pengembangan ekonomi dan pariwisata, keberpihakan Pemerintah juga perlu ditunjukan disektor politik. Setelah berakhirnya kepemimpinan Presiden Soekarno, hingga saat ini belum pernah ada lagi putra-putri Maluku yang ditunjuk menjadi Menteri ataupun tampil dalam kepemimpinan nasional. (Sehingga itu yang harus didorong),”katanya. (TM-01)
Discussion about this post