Ambon, TM. – Puluhan mahasiswa, Senin (18/4) mendatangi gedung DPRD Buru. Mereka protes kebijakan kenaikan BBM, juga pengalihan jalur jalan di Kota Namlea.
Massa ini dari HMI, GMNI, IMM dan KAMMI, Mereka tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus Kabupaten Buru. Pendemo mempertanyakan tanggapan DPRD terkait dengan pernyataan Kadis Perhubungan yang dinilai sangat tidak etis.
Dalam orasi itu, pendemo mengaku kecewa tidak mengundang mereka saat rapat DPRD bersama Kadis Perhubungan. Pendemo tak ditemui wakil rakyat. Mereka justru mengutus Sekwan DPRD Kabupaten Buru, Hadi Alzagladi.
Dalam pertemuan itu, pendemo meminta DPRD merekomendasi pencopotan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buru. Sekwan hanya bisa menerima aspirasi.
Baca Juga:
Sebelumnya aksi yang dikoordinir Saiful Fatsey melakukan aksi di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Buru. Mereka mempertanyakan kenaikan tarif angkutan kota yang dinaikan sepihak oleh pemilik Angkot.
Dalam aksi itu juga mereka menuding pernyataan Kepala Dinas Perhubungan saat hearing dengan DPRD sebagai ucapan tak etis. Saat itu, Kadishub dengan enteng mengatakan, “Kalau mahal seng usah naik Angkot.”
“Statement sangat tidak etis, selaku Kadis, kewajiban beliau mencari solusi untuk masalah tersebut,”ujar Orator.(TM-01)
Discussion about this post