Ambon, TM.- Kehadiran Universitas Lelemuku Saumlaki (Unlesa), di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), sebagai respon pengoperasian Blok Masela. Kualitas sumberdaya manusia harus menjadi fokus pengembangan daerah itu.
Hal ini disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismail, Kamis (14/7/2022) saat meresmikan Unlesa di Saumlaki. Peresmian ditandai dengan penekanan sirene dan penandatangan prasasti oleh Gubernur. Turut mendampingi Gubernur,Widya Pratiwi Murad, Penjabat Sekda Maluku, Sadali Ie, Penjabat Bupati KKT, Daniel Indey.
Hadir juga, Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII Provinsi Maluku-Maluku Utara, J. Lekatompessy, Rektor Unlesa, Ferly A Sairmaly dan Ketua Yayasan Rumpun Lelemuku, Polikarpus Lalamafu.
Dalam sambutannya, Gubernur berharap, Unlesa menjadi pusat pembinaan pendidikan tinggi, yang akan mengakomodir keinginan, kebutuhan dan kepentingan generasi muda terkait pendidikan, serta mampu mencetak sumber daya manusia berkualitas.
Apalagi, menjelang pengoperasian kilang abadi Blok Masela di bumi Duan Lolat, sehingga masyarakat KKT, khususnya dan juga Maluku, akan turut terlibat dan menjadi bagian dalam proyek strategis nasional tersebut.
“Agar tidak menjadi penonton di tanah sendiri, sehingga kebutuhan SDM berkualitas menjadi sebuah tuntutan. Untuk itu, atas nama Pemerintah Daerah, saya menyambut gembira dan memberikan apresiasi yang tinggi atas peresmian serta pelantikan Rektor,”ujarnya.
Menurutnya, ini akan menjadi momentum strategis dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten ini.
Pendidikan, sambungnya, merupakan pondasi dan jembatan emas menuju masa depan yang gemilang. Tanpa pendidikan yang bermutu dan unggul, tidak akan mampu bersaing dipentas global yang semakin maju dan kompetitif saat ini.
Pemda, kata Gubernur, terus mendorong upaya-upaya strategis dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, mulai dari pendidikan dasar, hingga perguruan tinggi.
“Berbagai masalah masih ditemui dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, antara lain, soal akses masyarakat terhadap fasilitas dan layanan pendidikan, masih sangat terbatas. Karena belum meratanya fasilitas dan sarana pendidikan diseluruh wilayah Maluku,” ungkap Gubernur.
Disamping terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga kependidikan, pada semua jenjang pendidikan, serta tata kelola pendidikan yang belum padu antar tingkatan pemerintahan, yang secara langsung berpengaruh terhadap layanan pendidikan di Maluku. (TM-01)
Discussion about this post