Ambon, TM.- Widyaiswara menjadi tenaga pendidik yang berperan meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) secara sikap, keterampilan maupun pengetahuan.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Maluku, Sadali Ie, saat membuka dengan resmi Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI) Provinsi Maluku, di Aula Balai Diklat Pertanian, Waiheru, Ambon, Rabu, (25/1/2023).
Jabatan fungsional Widyaiswara, jelas Sekda, memiliki tanggung jawab yang besar dalam peningkatan kualitas SDM terutama pengembangan ASN. Sehingga dapat membentuk ASN yang berintegritas, profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek KKN serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas.
Untuk itu, menjadi keharusan, seorang Widyaiswara dituntut memiliki kemampuan konseptual, analitik dan teknis. Materi yang disampaikan tidak hanya sekedar bersifat transfer ilmu pengetahuan, namun diharapkan dapat mempengaruhi pola pikir, keterampilan, sikap dan perilaku serta moralitas peserta diklat.
“Apalagi dengan perkembangan teknologi dan informasi serta tuntutan akuntabilitas dan profesionalisme dalam pelayanan publik yang semakin tinggi, menyebabkan sektor pelayanan publik mendapat sorotan tajam,” harap Sekda.
Berkaitan dengan pelaksanaan rakerwil saat ini, ia pun berharap dijadikan sebagai sarana untuk bersilaturahmi membangun konsolidasi di antara seluruh anggota asosiasi, membahas dan mendiskusikan berbagai isu strategis serta menghasilkan berbagai pokok pikiran konstruktif, yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam penetapan kebijakan pembangunan di Provinsi Maluku.
“Atas nama pemerintah daerah, Sekda menyambut baik pelaksanaan rakerwil ini, sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas profesi Widyaswara yang profesional dan kompeten,” tandas Sekda.
Sementara itu, Ketua DPW APWI Maluku Kasrul Selang mengatakan, Widyaiswara dituntut memiliki strategi. Dikaitkan dengan visi misi Pemerintah Provinsi Maluku, maka pihaknya memiliki opsi misi tentang birokrasi dan sumber daya alam yang dikelola untuk kesejahteraan masyarakat.
“Dalam misi tersebut Widyaiswara ada di misi yang pertama (Birokrasi) yakni, menciptakan birokrasi pemerintah provinsi yang dinamis, unggul, jujur dan melayani,” jelas Kasrul.
Ia juga menjelaskan, untuk menuju ke asosiasi profesi yang berkelas dunia dan modern, ada tiga misi dari asosiasi profesi yakni, meningkatkan harkat dan martabat Widyaiswara, kompetensi serta meningkatkan kesejahteraan.
Untuk menggambarkan tiga misi itu, lanjut Kasrul, di asosiasi setidaknya kurang lebih terdapat 20 inisiatif strategis, diantaranya tentang kompetensi, sertifikasi (Widyaiswara madya yang ada di BPSDM Maluku sama dengan BPSDM / Diklat di daerah lain) dan pengabdian pada masyarakat (Mengajar orang untuk berinovasi).
Sebagaimana diketahui, Rakerwil bertujuan mensinkronkan dan mendalami program kerja DPP APWI serta menyusun, menetapkan program kegiatan dan APB DPW APWI Maluku untuk satu tahun kerja 2023 dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi lainnya.
Jumlah peserta Rakerwil berjumlah 49 orang, terdiri dari 20 orang. Dari BPSDM berjumlah 20 orang, BDK Ambon 2 orang, BP3 Ambon 2 orang, Balai Pertanian 3 orang, Bapelkes 2 orang dan BKKBN 2 orang. (TM-01)
Discussion about this post