Ambon, TM.- Potensi bencana banjir dan longsor yang tinggi jika musim hujan datang, membuat Kota Ambon jadikan pilot project penyusunan Matrix Risiko Bencana dalam Implementasi_impacta Abses orecast and warning services.
Ini terungkap dalam Focus Group Discussion yang selenggarakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, di Ruang Rapat Vlisingen Balai Kota, Rabu (23/8/2023).
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dalam sambutannya berharap, FGD memberikan dampak rasa aman bagi warga kota yang telah memahami potensi-potensi bencana apapun, mampuh menghindari diri.
“Sebelum ini, BMKG juga telah melaksanakan susunan rencana kontigensi bencana alam tsunami dengan melibatkan Desa Galala dan Negeri Hative Kecil. Dan sekarang Ambon dijadikan pilot untuk kegiatan ini, kita tentu berterima kasih atas agenda penting yang dilaksanakan di Kota Ambon ini,”ujarnya.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Pusat, Andri Ramadani menjelaskan, dengan Ambon sebagai pilot project, maka kedepan ini sebagai strategi informasi cuaca yang akan dibarengi dengan dampak.
Karena itu, menurut Andri, penyusunan matrix risiko bencana banjir dan tanah longsor ini harus optimal karena ini berguna bagi warga kota Ambon. “Kami tentu berharap, ini akan diaplikasikan juga pada wilayah-wilayah lain,” kata dia.(TM-01)
Discussion about this post