Ambon, TM.— Di massa Bupati Mukti Keliobas (MK), disintegrasi sosial di tengah masyarakat Seram Bagian Timur (SBT), kian menurun. Ini jauh lebih baik dibanding saat Abdullah Vanath (AV) menjadi Bupati SBT.
Penilaian ini disampaikan Anggota DPRD SBT dari fraksi PDIP, Abdul Aziz Yanlua, saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi publik bertajuk “Meneropong Pemimpin SBT Lima Tahun Kedepan” yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) SBT.
“Dimasa kepemimpinan Abdullah Vanath mungkin kita kenal bahwa disparitas ekonomi mungkin saja sedikit potensial menurun, tetapi disintegrasi sosial begitu tajam kita harus jujur dan terbuka,” katanya saat mengawali paparan materi pada acara diskusi yang berlangsung di kedai Langit Teduh, kota Bula, Kamis lalu.
Di masa kepemimpinan Mukti Keliobas, kata dia, hampir tidak terbuka ruang terjadinya disintegrasi sosial. Sentimen kultural yang kerap muncul di masa Bupati Abdullah Vanath, cendrung hilang atau hampir tidak terjadi selama kepemimpinan Mukti Keliobas.
“Ruang disintegrasi sosial potensial menurun, tidak ada lagi menyebut bahwa ini orang Werinama, Gorom, Seram Timur dan seterusnya sehingga sentimen kultur itu semakin kesini semakin hilang dan ini juga patut diberikan apresiasi,” tandasnya.
Yanlua pun berharap figur Bupati SBT kedepan mengambil kelebihan dan kekurangan dua sosok bupati tersebut, sebagai referensi untuk dapat memimpin dengan lebih baik.
Diketahui, PWI SBT menginisiasi diskusi publik tersebut dalam rangka menyambut momentum Pilkada SBT 2024 pada November mendatang.
Diskusi menghadirkan lima orang narasumber dari kalangan pemimpin organisasi kepemudaan dan pemimpin Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan anggota DPRD.
Yanlua satu diantara lima narasumber diskusi yang dilakukan dengan metode pemaparan materi dan tanya jawab.
Sedangkan peserta diskusi yakni aktivis organisasi kepemudaan,mahasiswa, pengurus Ormas dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).(TM-03)
Discussion about this post