Ambon, TM.— Kelompok kerja (Pokja) lelang sejumlah paket proyek pada Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Maluku, diminta profesional. Pasalnya, jadwal tahapan lelang sudah bergeser.
“Harusnya jadwal yang sudah ditentukan, itu dipatuhi oleh Pokja, jangan lagi bergeser. Harus mengikuti sesuai aplikasi LPSE. Bukan sebaliknya berdasarkan kemauan Pokja,” ungkap salah seorang kontraktor yang ikut dalam proses tender.
Pergeseran ini, kata kontraktor yang menolak namanya disebutkan, membuat penetapan pemenang tender juga belum dilakukan. Pembuktian juga belum dilakukan, harusnya patuhi jadwal yang sudah ditetapkan.
“Sampai sekarang tidak ada proses apa-apa. Lah bagaimana kita mengetahui informasi terkait lelang sejumlah paket proyek itu. Karena itu, kami minta Pokja itu lebih profesional, jangan bekerja tak sesuai mekanisme,” ungkap dia.
Lebih parah lagi, kata dia, sebelumnya dalam LPSE penetapan pemenang yang berkontrak tender kosong, tapi kemudian muncul massa sanggah bagi para kontraktor yang tak puas dengan hasil lelang.
“Kan bingung juga. Ada apa ini, sampai jadwal LPSE lelang paket di Diknas seperti itu. Karena itu, kami minta harus berjalan sesuai mekanisme, jika tidak proses hukum akan ditempuh,” ungkap dia.
Sementara itu, aktivis anti korupsi Mahyuddin mengungkapkan, lelang yang bermasalah, akan bermuara pada proyek yang bermasalah. Karena itu, baik PPK Dinas Pendidikan, maupun Pokja harus bekerja profesional.
“Patuhi saja mekanismenya, daripada bermasalah nanti. Nggak usah bermain-main dengan urusan negara, nanti panjang pada akhirnya,” ungkap Mahyuddin yang dihubungi, Senin (8/7/2024). (TM-03)
Discussion about this post