Ambon, TM.— Kantor Bawaslu Aru didatangi puluhan warga menggunakan kendaraan bermotor. Mereka tampak marah, namun berhasil dihadang pegawai setempat, dan aparat kepolisian yang berjaga.
Dari sejumlah penggalan video yang beredar di media sosial, mereka datang mengikat pita merah di lingkaran kepala dengan tujuan menghentikan semua proses atau aktivitas kantor Bawaslu di Dobo.
Massa kecewa, karena anak daerah tak diakomodir sebagai Kepala sekretariat Bawaslu Aru. Adu mulut terjadi antara pegawai dengan massa, hingga memicu keributan.
Informasi yang diterima timesmaluku.com, aksi massa yang terekam dalam video dan beredar massif di media sosial, terjadi dua hari lalu. Mereka memasang sasi di kantor Bawaslu Aru, dengan tujuan menghentikan total kerja-kerja pengawasan Pilkada.
“Aksi ini terjadi, karena sebagian masyarakat Aru menginginkan agar Kepala Sektariat Bawaslu diberikan kepada anak daerah. Itu tuntutan mereka. Sementara yang diutus Bawaslu Maluku,
Komisioner Bawaslu Maluku, Daim Baco Rahawarin yang dikonfirmasi wartawan, Selasa (10/9/2024) membenarkan adanya insiden tersebut. Namun dia belum mengetahui persis persoalan tersebut.
“Soal jabatan di kesektariatan Bawaslu Aru. Kita lagi berkoordinasi dulu. Akibat sasi ini, aktivitas Bawaslu memang terganggu. Kita berharap, semuanya bisa diselesaikan dengan damai,” ungkap Daim.
Pilkada sendiri akan memasuki fase penting pada 22 September. Kemudian diikuti dengan massa kampanya, dan pada 27 November 2024 nanti, akan dilakukan pencoblosan secara serentak.(TM-03)
Discussion about this post