Ambon, TM.- Protes warga yang tinggal di seputaran belakang Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon terkait pemblokiran jalan oleh, ditanggapi pihak kampus, Kamis (5/12/2024).
Kepala Biro AUAK IAIN Ambon, Jamaludin Bugis menegaskan, pembatasan aktivitas warga umum di area kampus, sebagai langkah pengamanan aset negara dan menciptakan ketertiban lingkungan akademik.
Ia menyebut, jalan yang ditutup bukanlah jalan akses utama masyarakat umum, melainkan fasilitas kampus yang selama ini digunakan untuk mendukung kegiatan mahasiswa dan dosen.
“Ruas jalan ini sebelumnya memang sempat diberikan izin sementara kepada masyarakat setempat untuk akses masuk. Namun, sejak awal kami sudah sering menyampaikan bahwa jalan ini, tidak diperuntukkan bagi aktivitas masyarakat umum,” ujar Jamaludin kepada timesmaluku.com, Kamis (5/12/2024).
Menurut dia, langkah penertiban untuk membatasi akses keluar-masuk kampus, kecuali bagi mahasiswa, dosen, serta tenaga pendidik.
“Kami sudah memberitahukan hal ini kepada masyarakat setempat melalui surat resmi sebulan sebelum penutupan jalan diberlakukan. Selain itu, spanduk pemberitahuan juga telah dipasang di pintu gerbang kampus,” jelasnya.
Ihwal ini juga, lanjut Kabiro, Rektor IAIN Ambon dengan mempertimbangan kemanusiaan dan juga kemaslahatan masyarakat lingkar kampus selama beberapa tahun terakhir, memberikan izin bagi masyarakat untuk menggunakan jalan tersebut.
Namun, menurut dia, kebijakan ini perlu diakhiri demi mengutamakan kepentingan utama kampus sebagai institusi pendidikan demi melindungi asset negara.
Hal lain yang menjadi perhatian bersama tegas Kabiro, bahwa akibat akses jalan itu, masyarakat umum dengan bebas masuk ke lingkungan kampus, baik saat jam-jam kantor, maupun di luar kantor, yang sulit dikontrol.
“Kalau ada oknum yang sengaja memprovokasi masyarakat terkait kebijakan ini, itu sangat disayangkan. Larangan aktivitas masyarakat umum di area kampus tidak hanya berlaku di IAIN Ambon, tetapi juga di seluruh instansi negara,” tegas dia.
Diakhir komentarnya, dia mengatakan, langkah tersebut diharapkan dapat dipahami sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan aset negara dan mendukung proses pembelajaran yang optimal di lingkungan kampus IAIN Ambon.
Sebelumnya warga menilai tindakan pihak kampus tidak berprikemanusian, di mana jalan tersebut merupakan satu-satunya akses yang bisa dilewati.
Tindakan pemblokiran jalan tersebut kemudian viral di beberapa platform sosial media, seperti tik-tok, whatsapp juga facebook. Dalam salah satu akun tik-tok milik @mryolan secara tegas mengatakan, Rektor IAIN Ambon tidak memiliki jiwa kemanusiaan, karena sengaja menutup akses masyarakat di area sekitar.
“Rektor tidak punya jiwa kemanusiaan. Ini kan menjadi akses satu-satunya warga, sementara di kawasan ini juga ada perumahan dosen dan mahasiswa,” kata warga dalam video tik-tok berdurasi sekitar 5 menit tersebut.(TM-03)
Discussion about this post