Ambon, TM.– Suasana sidang kasus yang melibatkan Daud Sangadji di Pengadilan Negeri Ambon, Selasa (12/12), sempat memanas. Ketegangan terjadi usai sidang, antar pro Daud dan kontra.
Insiden ini diduga dipicu oleh pernyataan Abdul Gafur, salah satu pelapor, yang dianggap menghina Daud Sangadji dengan menyebutnya “bodoh.”
Menurut Kuasa Hukum Daud Sangadji, Pistos Noya, ketegangan terjadi saat kliennya berusaha menjabat tangan Abdul Gafur setelah keluar dari ruang sidang. Namun, Abdul Gafur menolak.
“Daud mengulurkan tangan, tetapi Abdul Gafur menolak dan menunjukkan sikap seolah ingin memukul. Ucapan yang dilontarkan membuat keluarga Daud bereaksi, termasuk salah satu keponakannya,” ungkap Pistos Noya di Pengadilan Negeri Ambon.
Pistos mengungkapkan, ketegangan ini bukan pertama kalinya terjadi antara kedua belah pihak. Sebelumnya, pernah terjadi aksi unjuk rasa di pengadilan yang melibatkan keluarga dan kontra Daud Sangadji.
“Ini seperti luka lama yang kembali memuncak,” jelasnya.
Sidang yang seharusnya memasuki agenda putusan kasus Daud Sangadji akhirnya ditunda hingga Rabu (13/12) mendatang. Penundaan ini memberikan waktu bagi pihak pengadilan untuk mengantisipasi agar insiden serupa tidak terulang.
Sementara itu, Dudi Sangadji, salah satu kerabat Daud, juga mengungkapkan bahwa ketegangan dipicu oleh pernyataan Abdul Gafur yang membuat keluarga besar Daud marah.
“Kami hormati proses persidangan ini dan berharap semuanya berjalan lancar. Namun, pernyataan yang menghina memicu emosi keluarga, sehingga terjadi keributan,” kata Dudi.(TM-01)
Discussion about this post