AMBON, TM. – Tim Kuasa Hukum pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB), M. Hatta Hehanussa – Stenly Salenussa (HATI), mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melalui Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk segera memproses laporan dugaan politik uang yang telah dilayangkan beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini, laporan tersebut belum mendapatkan tindak lanjut dari pihak terkait. Lambannya respons Bawaslu SBB menimbulkan kecurigaan adanya praktik kucing-kucingan dengan pihak tertentu.
“Jangan sampai Bawaslu masuk angin. Ini adalah proses hukum yang wajib diproses sesuai aturan. Dugaan intervensi terhadap laporan kami mencederai integritas demokrasi,” tegas anggota tim hukum Paslon HATI, Hendri S. Lusikooy, dalam konferensi pers pada Senin (16/12/2024).
Ia menambahkan, laporan yang memenuhi syarat formil dan materil seharusnya langsung ditindaklanjuti oleh Tim Gakkumdu sesuai prosedur yang berlaku. Namun, tim hukum menemukan indikasi ketidaksesuaian dalam penanganan laporan tersebut.
Tim hukum juga mengkritik dugaan pelanggaran tupoksi oleh Gakkumdu yang dianggap bertindak di luar kewenangannya, seolah-olah menjadi pengadilan yang memutuskan validitas laporan.
“Tugas Gakkumdu adalah menindaklanjuti laporan, bukan menghakimi atau memutuskan benar tidaknya laporan kami. Jika ini terus dibiarkan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada proses pemilu yang adil,”ujar Hendri.
Ketua Tim Hukum HATI, Anthoni Hatane, bersama anggota Firel E. Sahetapy, Rico Ricardo Noija, dan Hendri Lusikooy, menyatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan bukti-bukti valid terkait dugaan politik uang yang terjadi.
Mereka berharap Bawaslu bertindak profesional dan bebas dari pengaruh pihak mana pun. “Jika laporan ini tidak diproses hingga ke persidangan, maka ini akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi di SBB. Politik uang tidak boleh dianggap lumrah,” tambahnya.
Konferensi pers ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan partai pengusung Paslon HATI, seperti Saiful Pattiiha (Golkar), Fadli Elwarin (PPP), John Wairat (Gerindra), dan Novi Sitania (Partai Buru).
Mereka bersama-sama menyuarakan pentingnya integritas pemilu demi memastikan Pilkada SBB 2024 berjalan sesuai asas jujur dan adil.
Hingga berita ini dirilis, Bawaslu SBB belum memberikan tanggapan resmi atas desakan tersebut.(TM-05)
Discussion about this post