Ambon, TM.— Universitas Pattimura (Unpatti) kini resmi membuka Program Studi Rekayasa Instrumentasi dan Otomasi untuk jenjang sarjana, usai menerima Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 81/A/O/2025.
SK tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara, Dr. Jantje Eduard Lekatompessy, dalam acara di Ruang Rapat Rektor Universitas Pattimura, Selasa pekan lalu.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Dominggu Malle, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Henry J. Wattimanela, serta sejumlah pimpinan Universitas Pattimura lainnya.
Dalam sambutannya, Prof. Malle mengungkapkan rasa syukur atas terbitnya SK ini, yang menjadikan jumlah program studi di Universitas Pattimura kini mencapai 102. Ia menekankan pentingnya persiapan ruang kuliah dan fasilitas praktikum untuk mendukung kualitas pembelajaran.
“Ini adalah pencapaian besar sekaligus tantangan, khususnya bagi Fakultas Sains dan Teknologi yang sekarang memiliki 11 program studi. Kami akan memprioritaskan pengadaan fasilitas agar proses belajar mengajar berjalan optimal,” ujar Prof. Malle.
Ia juga menambahkan, bahwa program studi baru ini segera didaftarkan ke platform SIDATA untuk mendukung penerimaan mahasiswa baru.
“Kami berharap Program Studi Rekayasa Instrumentasi dan Otomasi dapat berkontribusi mencetak SDM berkualitas di Maluku, mendukung visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah XII, Dr. Jantje Eduard Lekatompessy, memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Unpatti membuka program studi yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Universitas Pattimura terus berkembang dengan menghadirkan program-program studi baru yang sesuai dengan tantangan revolusi industri dan teknologi. Saya berharap fasilitas pendidikan dapat terus ditingkatkan agar menghasilkan lulusan yang kompeten,” ungkap Dr. Lekatompessy.
Dengan hadirnya Program Studi Rekayasa Instrumentasi dan Otomasi, Universitas Pattimura semakin memperkuat komitmennya untuk menghadirkan pendidikan berkualitas, khususnya di wilayah timur Indonesia.
Program ini diharapkan menjadi salah satu solusi dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan perkembangan teknologi masa depan.(TM-01)
Discussion about this post