Ambon, TM, – Satu tugas Pemerintah Kota Ambon tuntas. Setelah beberapa bulan bernegosiasi, Kamis (24/6/2021), Pedagang Pasar Mardika akhirnya digusur.
Meski diwarnai aksi penolakan oleh Pedagang dibantu para Pemuda Mahasiswa, penggusuran tetap berjalan dengan pengawalan Personil TNI-Polri dan juga Satpol PP Kota Ambon.
Disela-sela penggusuran, salah satu Pemuda Mahasiswa dengan microphone berteriak mempertanyakan surat ijin penggusuran. Mereka mengaku tidak diberitahukan sebelumnya jika akan terjadi penggusuran. Pasalnya, dalam aksi Tanggal 7 Juni lalu, Wali kota, Richrad Louhenapesay berjanji tidak akan menggusur PKL.
Baca: Wanita Tercepat Asal Hutumuri
“Aksi Tanggal 7 Juni kemarin, Walikota katakan beliau akan komunikasi dengan Gubernur Maluku agar tidak ada pembongkaran, tapi hari ini terjadi, dan kenapa beliau (Walikota) tidak kasih tahu, ini ada pihak ke tiga yang bermain,”teriaknya.
Dia bahkan mengaku, telah menemui Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Hary Putra Far Far. Saat itu, Far Far telah menghubungi Kadisperindag Kota Ambon Dan meminta waktu agar hal ini dapat dibicarakan lagi.
“Saya ketemu dengan salah satu Anggota DPRD, Wakil Ketua Komisi II. Dia langsung menghubungi Dinas Indag minta agar Pedagang, DPRD dan Kadis Indag ketemu untuk bicara baik-baik. Intinya tidak ada pembongkaran, tapi terjadi,”tuturnya.
Dari pantauan, meski proses penggusuran sempat mendapat perlawanan hingga penghadangan, namun alat berat yang digunakan petugas untuk menggusur lapak Pedagang di Pasar Mardika Kota Ambon, tetap dilakukan.
Baca: LSM Anti Narkoba Salurkan Bantuan Pengungsi
Pedagang beralasan, Pemerintah belum menyediakan tempat berjualan yang layak. “Kami mendukung pembongkaran. Namun kami menolak karena tempat yang disediakan di Passo tidak layak. Tidak ada informasi dari Wali kota soal tempat yang beliau janjikan itu,”ujar salah satu Pedagang, Ahmad, yang lapaknya turut dibongkar.
Sementara Pedagang lainnya, Mardin (40) mengatakan, mereka sempat menginap di lokasi Pasar dari malam hingga pagi hari, sebagai bentuk penghadagangan terhadap penggusuran ini. Namun usaha Pedagang sia-sia. Mobil alat berat tetap menerebos dan merobohkan lapak-lapak Pedagang ditengah perlawanan.
“Kami disuruh ke Pasar Passo, tapi tidak mau, karena kami ini jualan sayur. Kalau ke sana siapa mau beli, tempat kami dibagian belakang,”teriak Pedagang kepada petugas. (TM-01)
Discussion about this post