Ambon, TM.- Demonstrasi mahasiswa IAIN Ambon berakhir ricuh. Mereka dihajar Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Ambon. Tak satupun pejabat yang menemui para pengunjuk rasa.
Aksi dilakukan menolak kebijakan Pemerintah Kota Ambon soal pemberlakuan PPKM Pengetatan. Demo berlangsung di Balai Kota Ambon, Kamis (15/7/2021).
Aksi itu dikawal ketat puluhan personil dari Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease, dibawah kepemimpinan Wakapolresta Pulau Ambon, AKBP. Heru S, ditambah Personil Satpol PP yang bertugas di Balai Kota.
Dalam aksi yang dipimpin Ketua Remaja Masjid Iman Rijali, Iqbal Kaplale, terjadi kericuhan hingga mengakibatkan sejumlah Mahasiswa dihajar oleh petugas pengamanan.
Baca: Tunggu Hasil PCR Tujuh Jam
Dari pantauan, aksi Mahasiswa itu mulai memanas setelah beberapa dari mereka melakukan orasi sambil berdiri diatas pagar tembok Balai Kota. Petugas Satpol PP yang melihat hal itu, kemudian meminta mereka untuk turun.
Teguran itu memicu amarah mahasiswa. Adu mulut terjadi hingga berujung pemukulan terhadap salah satu pendemo.
Tidak terima rekan mereka dipukul, Mahasiswa lainnya kemudian mendobrak pagar Balai Kota dan menerobos masuk. Alhasil, pemukulanpun terjadi di halaman depan Balai Kota Ambon.
Terkait dengan aksi itu, Kaplale dalam pernyataan sikapnya dengan tegas menolak Instruksi Wali Kota Ambon terkait pemberlakuan PPKM.
Tidak hanya itu, Mahasiswa juga meminta Pemkot Ambon transparansi soal penggunaan anggaran covid-19 selama ini.
Mahasiswa juga dengan tegas menolak surat edaran Kementerian Agama (Kemenag) Maluku yang meniadakan Sholat Idul Adha.
Baca: Proyek Check Dam Ahuru Gagal
“Kami juga menolak pemberlakuan kartu vaksin sebagai syarat administrasi dalam pelayanan publik,”ujar Kaplale.
Pada kesempatan itu, Kaplale juga meminta Pemerintah harus mengevaluasi setiap rumah sakit terkait pelayanan terhadap pasien covid-19.
“Kami juga menolak soal kabar akan masuknya Tenaga kerja Asing (TKA) ke Maluku,” kata mereka.
Setelah beberapa jam melakukan aksi hingga pukul 12.35 WIT, para Pendemo kemudian membubarkan diri, karena tidak ada satupun pejabat Pemkot yang menerima para Mahasiswa tersebut. (TM-01)
Discussion about this post