Ambon, TM. – Kota Ambon menjadi kota pertama di Indonesia yang melaksanakan program Kota Bersih Langit Biru atau Clean City Blue Ocean (CCBO). Namun di sejumlah sudut kota, masih tampak tumpukan sampah.
Peluncuran program ini dilangsung, Kamis (20/1/2022) di SwissBel Hotel, Ambon. Program CCBO merupakan kerjasama antara Agency For Internasional Development (USAID) Indonesia dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari Pendandatanganan Nota Kesepahaman Program CCBO Kota Ambon, yang dilakukan oleh Wali Kota, Richard Louhenapessy dan Direktur Tetra Tech ARD, Tiene Gunawan selaku pelaksana Program, awal Desember 2021 lalu di Makassar.
Baca Juga:
Wali Kota dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten 1 Bidang Tata Pemerintahan Sekretariat Kota Ambon, Elkyopas Silooy menyatakan isu-isu mengenai sampah tidak hanya menjadi isu bahkan telah menjadi perhatian global, didorong oleh percepatan urbanisasi, dan pertumbuhan populasi.
Menurut Wali Kota, sebagai ibukota provinsi, pusat pemerintahan, pendidikan, perdagangan dan jasa, berimplikasi langsung terhadap kecenderungan buangan/limbah yang meningkat dan bervariasi.
beberapa masalah terkait dengan pengelolaan sampah antara lain; banyaknya pembuangan sampah ke pekarangan, saluran darinase, dan sungai yang mengakibatkan peningkatan kepadatan sampah domestik di Teluk Ambon.
Wali Kota memberikan apresiasi USAID dan Kementerian PPN/ Bappenas yang telah menetapkan Kota Ambon sebagai salah satu penerima manfaat dari CCBO.
Direktur Perumahan & Pemukiman, Kementerian PPN/Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti, menyatakan secara nasional pemerintah Indonesia memiliki target untuk pengelolan sampah 100 persen di tahun 2024, namun kemajuannya ke arah itu cukup berat.
“Untuk Maluku pada tahun 2019, penanganan sampah 45,18 persen dengan pengurangan 0,1 persen,” kata dia. Mengatasi hal itu, berbagai program dan kerjasama dengan berbagai pihak salah satunya CCBO-USAID yang dilaksanakan di tiga kota yakni Ambon, Semarang, dan Makassar.
“Meski baru dilakukan di tiga kota, ini menjadi kesempatan yang langka dimana kita bisa mendapatkan bantuan teknikal sehingga pengelolaan sampah dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.
Baca Juga:
Di tempat yang sama, Director Urban Environtemnt USAID, Ryan Waddle menjelaskan, tantangan berat dihadapi Indonesia dalam pencemaran sampah plastik karena laju urbansiasi dan pertumbuhan penduduk di kota pesisir.
Implementasi CCBO, jelas Waddle, akan bekerja sama dengan organisasi lokal, dengan program hibah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan mendorong perubahan perilaku sosial, serta mengembangkan pasar daur ulang di tingkat lokal dan nasional.
Untuk diketahui, acara peluncuran program CCBO yang dirangkai dengan diskusi multipihak yang dilaksanakan 20 – 21 Januari 2021, dengan menghadirkan para pejabat kementerian terkait, pimpinan OPD Provinsi Maluku dan Pemkot Ambon, Camat, Lurah, Akademisi, LSM, Jurnalis serta para pemangku kepentingan lainnya (TM). -01)
Discussion about this post