Ambon, TM.- Tetangga baru mengetahui Tasya Imanuela Frimansya Siahaya, ibu rumah tangga yang masih berusia 23 tahun, meninggal dunia, dari tangisan anaknya. Mereka mendobrak pintu, dan melihat korban sudah tergantung dengan tali mengikat leher.
Musibah ini terjadi pada Selasa(16/4/2024) Sekira pukul 19.00 WIT, di rumah Keluarga Pesumain RT 002 RW 002 Air Salobar Kecamatan Nusaniwe, Ambon. Dari keterangan saksi, mereka curiga dari tangisan anak korban yang cukup lama.
Naldo Laileru (28), tetangga korban, menjelaskan awalnya sekira pukul 19.00 WIT, bersama istrinya datang ke rumah korban untuk meminta Daun Kelor untuk dimasak. Namun Saksi bersama istrinya mendengar suara tangisan anak korban dari dalam kamar.
Anak korban berada di kamar, yang pintunya dalam kondisi terkunci. Naldo kemudian pergi mencari daun Kelor untuk dimasak, sementara istri Naldo masuk ke rumah korban.
Tak lama kemudian, Naldo kembali lagi ke rumah korban. Dia menaruh curiga, dan mengetuk kamar korban, karena anak korban masih tetap menangis. Tapi ketukan itu tak bersahut.
Naldo dalam keterangan kepada penyidik Polsek Nusaniwe, sempat berusaha melihat dari celah pintu kamar namun tidak kelihatan. Naldo keluar rumah dan melihat kedalam kamar dari kosen jendela bagian luar.
“Saksi melihat Korban sementara terlilit tali di leher,” kata Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Janete Luhukay dalam rilisnya, Rabu (17/4/2024). Naldo menyampaikan apa yang dilihat ke isterinya yang sementara makan di rumah Korban.
Isterinya coba mendobrak pintu, sementara Naldo menuju ke Kantor Den Intel untuk memberitahukan kejadian tersebut.
Isteri Naldo kepada penyidik Polisi, mengaku Naldo kembali masuk ke rumah dan mengatakan kalau korban dalam kondisi gantung diri. Dia lalu mendobrak pintu kamar, dan benar saja, korban dalam kondisi tergantung dengan tali mengikat lehernya.
Menurut suami korban kepada penyidik Polisi, Kelvin Pasumain (28), sempat terjadi perselisihan antar dirinya dan korban terkait kabar perselingkuhan. Kelvin lalu hendak keluar rumah untuk menenangkan diri.
“Namun Korban menyampaikan kepada Saksi bahwa “JANG KELUAR DARI RUMAH, KALO OSE KALUAR NANTI BETA BIKING SESUATU”, namun saksi tetap keluar dari rumah dan menuju ke Benteng Gudang Arang,” ungkap Janete mengutip keterangan Kelvin ke penyidik.
Sekira Pukul 19.55, Kelvin kemudian mendapat telepon dari tetangga rumahnya yang menyampaikan bahwa korban dalam kondisi meninggal dunia, karena gantung diri. Kelvin buru-buru balik ke rumahnya.
Setelah mengambil keterangan dari suami korban, kata Janete, tiba-tiba pada pukul 20.07 WIT, suami korban menjadi lemas dan tidak sadarkan diri, selanjutnya suami korban diantara ke RSU Haulussy Kudamati Kecamatan Nusaniwe Ambon.
“Pukul 19.30 WIT, Personil Polsek Nusaniwe yang dipimpin oleh Kapolsek Nusaniwe AKP. JOHAN ANAKOTTA dan personil Piket Sat Intelkam Polresta P. Ambon dan P.P. Lease tiba di TKP kemudian mengamankan TKP dan melakukan dokumentasi serta pulbaket terkait kejadian tersebut,” ungkap Janete. (TM-02)
Discussion about this post