Ambon, TM.- Bentrokan kembali pecah di Kudamati. Kelompok pemuda dari Lorong Farmasi dan PMI saling serang menggunakan batu, dan benda tajam. Josua Ruhulessyn alias Toples (22) kena bacok.
Selain Toples yang kena bacok pada bagian belakang, Sergio Souisa (26) juga dianiaya sejumlah pemuda yang diduga dari lorong Farmasi. Insiden ini terjadi Minggu (5/3/2023) sekira pukul 20.40 wit, di depan SMP negeri 17, ruas Jalan Dr Kayadoe, Kelurahan Benteng, Kota Ambon.
Insiden ini berawal saat Sergio, pemuda dari Lorong PMI RT 001/002 Kelurahan Benteng, hendak ke warung yang berada di depan jalan utama. Tepat di depan bengkel motor dekat TKP, Sergio dipukuli oleh orang yang tidak dikenal.
“Korban lari menuju lorong PMI. Dia teriak meminta bantuan pertolongan kepada keluarga dan teman-temannya. Pemuda lorong Kudamati PMI keluar. Terjadi aksi saling lempar batu antara kedua kelompok,” kata Kasi Humas Polresta Ambon dan PP Lease, Iptu Moyo Utomo.
Saat bersamaan, Sergio mengaku, melihat kelompok pemuda Farmasi membakar Lapak (warung lalapan) milik Yohanis Tempessy yang tak jauh dari lokasi bentrok.
Sergio mengaku, dipukul Gilbert Sapulete, pemuda dari Farmas. Akibat pemukulan itu, saksi mengalami Memar pada perut bagian sebelah kanan.
Keterangan Sergio ini diperkuat, Ibu Lenora Haba (59). Lenora mengaku, melihat sekumpulan pemuda yang diduga pemuda Farmasi Atas, ada yang berjalan kaki dan juga menggunakan sepeda motor. Mereka langsung merusak pangkalan ojek depan lorong PMI.
“Saksi ketakutan, lalu berjalan masuk kedepan rumahnya,” kata Moyo. Dia mengaku, melihat pemuda Farmasi Atas membakar warung milik Yohanis Tempessy.
Disaat bersamaan, Lenora melihat, kelompok pemuda PMI keluar dari dalam lorong dan langsung mengejar dan melempari kelompok Pemuda Farmasi Atas. Terjadi aksi saling lempar batu di sepanjang ruas jalan Dr Kayadoe tepatnya di SMP 17 Ambon.
Pada pukul 20.45 wit, kata moyo, Kapolsek Nusaniwe Iptu Johan WM Anakotta bersama Personil polsek Nusaniwe dan di bantu Personil SPKT Polresta, tiba di TKP untuk membubarkan kedua kelompok.
“Sekira pukul 21.55 WIT, satu unit mobil Damkar Kota Ambon tiba di TKP dan langsung memadamkan api pada lapak yang terbakar,” kata Moyo.
Sampai pagi ini, Polisi belum berhasil mengungkap siapa pelaku pembacokan terhadap Josua Ruhulessyn alias Toples, dan dimana dia dibacok. Toples sendiri bukan warga PMI, tapi menetap di Nania.
“Dia hanya tinggal sementara di Lorong PMI bersama Keluarga Ibu Lin Souisa. Korban mengalami luka potong pada bagian tulang belakang. Selain lapak, satu unit sepeda motor juga ikut dibakar massa,” ungkap Moyo.(TM-02)
Discussion about this post