Ambon, TM. – Beras impor Vietnam sebanyak 4.750 ton masuk ke Ambon. Beras ini untuk menambah pasokan beras untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Beras ini masuk melalui pelabuhan Yos Soedarso, Ambon. Pasokan ini dijemput langsung Pimpinan Wilayah Bulog Maluku-Maluku Utara, Saldi Aldryn, , Kamis (3/8/2023). Kata dia, beras yang baru datang berkualitas medium.
Beras ini akan ditampung di Gudang Bulog yang berlokasi di Halong. Dan akan didistribusikan hanya dalam Kota Ambon.
“Ini kita persiapkan hanya untuk Kota Ambon, untuk menjaga laju inflasi yang terjadi di Kota Ambon,” kata dia.
Harga dari Bulog masih tetap, Rp. 8.900/kg, sama seperti Bulog salurkan untuk Kota Ambon dan Maluku pada umumnya.
Selain Vietnam, kata dia, juga masuk beras dari Thailand, sebanyak 3.500 ton, dan akan dibongkar setelah ijin
Beacukai.
Dengan stok itu, lanjutnya, dimungkinkan akan mencukupi stok beras, 2 sampai 3 bulan kedepan. Dan pada September mendatang juga akan masuk sebanyak 5.000 ton.
“Sampai Desember, bahkan hingga awal 2024 nanti, stok ini akan mencukupi dan bisa memenuhi kebutuhan pasar Kota Ambon. Kebutuhan minyak goreng dan gula pasir juga terpenuhi,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena Mengatakan pasokan beras impor ini, diharapkan dapat menekan inflasi di Kota Ambon.
“Kemarin kita kenaikan inflasi itu selain dari persoalan transportasi cukai rokok, tapi salah satunya adalah karena beras,” kata walikota.
Sekarang, kata walikota Bulog dan jajaran terus membantu Pemkot menyediakan stok yang cukup. Selain itu juga melakukan operasi pasar, jual beras dengan harga murah.
Walikota berharap, masuknya beras Vietnam ini, bisa menyiapkan stok beras yang cukup di Kota Ambon, sekaligus upaya untuk melakukan langkah-langkah dalam pengendalian inflasi.
“Kita berharap tidak ada penimbunan, agar tidak berdampak pada harga. Lewat Satgas Pangan, TNI/Polri, kita berupaya untuk melakukan operasi pasar,” tandas walikota. (TM-01)
Discussion about this post