Ambon, TM.- Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu dharma bakti pengabdian Perguruan Tinggi kepada masyarakat, dilaksanakan oleh Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) di sejumlah desa di Provinsi Maluku.
Salah satu kelompok KKN-PPM angkatan ke-60 tahun akademik 2020/2021 dengan instruktur S.Y Purimahua, melaksanakan kegiatan ini di Jemaat Setibakti, Desa Kobisonta, dan Dusun Telagakodok stasi St. Carolus Negeri Hatu.
Di lokasi ini, mereka menemukan warga setempat belum menerapkan protokol kesehatan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 secara benar.
Purimahua menjelaskan, sejumlah kegiatan telah dilaksanakan untuk memberikan solusi dalam menjawab berbagai persoalan di masyarakat. solusi ini disepakati melalui diskusi bersama secara daring.
Persoalan Mitra di tiga lokasi menurut Purimahua hampir sama, diantaranya terkait dengan kesadaran masyarakat akan pandemi Covid-19 dan juga masalah ekonomi warga.
Purimahua menyebutkan, Jemaat Stasi Santo Carolus Negeri Hatu masih hidup konsumtif dan tidak memiliki tabungan untuk investasi. Informasi berupa himbauan atau sosialisasi tentang pandemi covid-19, juga kurang didapatkan Jemaat Stasi St. Carolus dan Jemaat Setibakti.
Masyarakat juga kurang paham tentang pencegahan atau pemutusan dan penularan Covid -19 pada masa kenormalan baru yang telah diterapkan oleh pemerintah.
Pihaknya juga, melihat Belum tersedianya tempat cuci tangan dan sabun serta serbet atau tissue untuk mencuci tangan dengan benar di sekolah dan tempat ibadah.
“Kami menemukan, Warga dusun masih mengabaikan anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan, seperti pentingnya menggunakan masker saat keluar rumah, karena mereka beranggapan berada pada daerah zona hijau. Selain itu, Masyarakat juga belum sadar tentang hidup sehat dengan menjaga lingkungan agar tidak tertular penyakit, apalagi di musim penghujan terdapat banyak nyamuk dan lalat,”ungkapnya.
Solusi yang ditawarkan untuk menjawab berbagai persoalan itu lanjut Purimahua, berupa Kegiatan Pembuatan Papan Informasi Tentang Pandemi Covid – 19, dan Sosialisasi serta Pelatihan 3M, bagi anak-anak SMTPI dan Wadah Pelayanan Kemitraan Laki2 Perempuan.
Pihaknya juga, mengusulkan untuk Penyediaan Tempat dan Perlengkapan Mencuci Tangan di Sekolah dan Tempat Ibadah(Jemaat Setibakti dan Dusun Telagakodok).
“Kami juga usulkan untuk Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Pembuatan Spanduk Informasi tentang Pandemi Covid – 19, Sosialisasi Tentang Memutus Mata Rantai Pandemi Covid – 19. Sosialisasi dan Pelatihan Tentang Bijak Mengatur Keuangan Keluarga dan Manfaat Tabungan bagi Usaha Mikro, di Masa Pandemi Covid -19, juga sangat perlu dilakukan,”ungkapnya.
Diakuinya, kegiatan edukasi bagi jemaat dan warga dusun tentang Pandemi Covid 19 bertujuan agar warga jemaat, stasi dan dusun dapat memahami bahaya pandemi covid – 19, dan paling penting, mereka merubah perilakunya.
“Kami berharap, warga menggunakan masker saat keluar rumah, sering mencuci dengan benar dan menjaga jarak ditempat umum serta menghindari kerumunan orang. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah masyarakat tertular covid – 19 dan perilaku mereka berubah dengan adaptasi keadaan kenormalan baru,”jelasnya.
Sosialisasi dan Pelatihan Tentang Bijak Mengatur Keuangan Keluarga dan Manfaat Tabungan bagi Usaha Mikro, di Masa Pandemi Covid -19, khusus bagi Jemaat St. Carolus Negeri Hatu, kata Purimahua, juga perlu dilakukan untuk mengatasi persoalan warga.
Sampai saat ini warga jemaat masih hidup konsumtif, pendapatan yang diperoleh digunakan khusus untuk konsumsi dan tidak dapat disisihkan bagi tabungan, juga berinvestasi.
Padahal dimasa pandemi covid – 19, warga jemaat diharapkan memiliki usaha mikro agar dapat menunjang perekonomian keluarganya. Warga jemaat kurang memiliki pengetahuan tentang need and want, apa yang harus diutamakan, apakah kebutuhan atau keinginan.
Kesepakatan juga diambil untuk mulai menabung 1 mingu Rp 5000.- dengan membentuk pengurus untuk mengelolanya. Sosialisasi dan pelatihan ini delakukan dengan sasaran warga jemaat dapat merubah perilaku hidup dari konsumtif menjadi produktif dengan cara hidup hemat dan berinvestasi. Selesai sosialisasi dan pelatihan, dibagikan masker bagi perserta yang hadir oleh DPL. (TM-02)
Discussion about this post