Ambon, TM.- Sekitar 60 pedagang yang masih memilih bertahan di lokasi Gedung Putih, Selasa (23/11/2021) kembali mendatangi DPRD Kota Ambon. Selain meminta diijinkan sampai Desember, mereka juga keluhkan Lapak di Losari yang dijual Rp12 juta.
Mereka yang datang ke DPRD, merupakan Pedagang pakaian bekas, Pedagang asesoris, pakaian, Sembako, dan lainnya. Kedatangan mereka untuk menindaklanjuti pertemuan sebelumnya, dengan Komisi II DPRD Kota Ambon.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Paripurna Utama, Balai Rakyat Belakang Soya itu, para Pedagang diterima anggota Komisi II.
Dalam pertemuan itu, para Pedagang meminta dua hal. Pertama, dapat diijinkan bertahan untuk tetap berjualan di lokasi itu hingga akhir Desember 2021 ini.
Menurut mereka, sebulan lagi Desember. Ada hari besar keagamaan. Kata mereka, hari-hari besar keagamaan, baik Natal maupun Idul Fitri, merupakan bulan yang dinanti Pedagang untuk mendapatkan penghasilan lebih.
“Karena itu, biarkan kami menyelesaikan jualan kami pada bulan Desember ini, di lokasi tersebut,”ujar salah satu Pedagang yang ditunjuk menjadi juru bicara.
Alasan mereka ingin berjualan hingga akhir Desember, lantaran sudah memesan barang dengan jumlah banyak. Tentu dengan jumlah biaya yang cukup banyak pula. Karena itu, mereka meminta bantuan wakil rakyat.
“Itu juga akan berpengaruh pada retribusi yang masuk ke Dispenda Kota Ambon,”ujar Pedagang.
Masalah kedua, para Pedagang juga menyingung terkait harga Lapak di Losari yang disiapkan terlampau mahal. Berkisar antara Rp12 juta per Pedagang.
Sementara harga sebelumnya telah disepakati Rp4 juta ke para Pedagang. Para Pedagang meminta transparansi harga tempat relokasi yang disediakan oleh Pemerintah Kota Ambon. (TM-01)
Discussion about this post