Ambon, TM.- Ratusan Calon Siswa (Casis) Tamtama TNI Angkatan Darat pengiriman Kodim 1502 Masohi Tahun 2021, Jumat (5/11/2021) pagi, sekitar pukul 10.47 WIT, lakukan aksi demo di Kantor Gubernur Maluku.
Aksi ini sebagai protes atas ketidaktransparan kuota bentuk penerimaan TNI AD di Maluku. Dalam aksi mereka mengatakan, kuota penerimaan TNI di Maluku, tidak transparan dan terkesan ada diskriminasi dalam proses penerimaannya.
Dari Kodim Masohi yang tes itu ada 675 orang, yang jatuh di Pantukhir Daerah 310 orang. Awalnya kami menurunkan kuota Kodim Masohi yang mencakup tiga kabupaten, yaitu Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Seram Bagian Barat sebanyak 62 orang.
“Yang anehnya, ketika sampai digiliran kita, ternyata semua tidak ikut parade lagi. Tiba-tiba parade hanya pengiriman Kodim Ambon. Itu pun dilakukan di Kodam. Kita yang dari Masohi hanya 3 (tiga) orang yang langsung dinyatakan lulus,” tandas para Casis tersebut.
Para Casis menilai, ada ketidakberesan dalam penerimaan. Bahkan mereka mengaku, sudah dua Tahun terakhir, kondisi ini terjadi.
“Bapak Gubernur tolong kita. Kita ini orang miskin. Tolong perjuangan hal ini. Kalau hanya 3 kuota, mengapa tidak disampaikan sejak awal. Kami datang
susah-susah, tapi hasilnya tidak transparan,”teriak Casis.
Selang beberapa saat, para Casis diterima oleh Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury, yang diketahui baru saja menghadiri Rapat di Kantor Gubernur Maluku.
Dihadapan Ketua DPRD, para Casis kembali melampiaskan kekecewaan mereka terkait hal diatas.
hal itu, Wattimury menjelaskan, bahwa penetapan kuota adalah kewenangan TNI Angkatan Darat, dalam hal ini Pangdam. Namun demikian, DPRD akan menyampaikan aspirasi itu kepada Pangdam XVI/Pattimura.
“Saya juga kaget dengan kuota ini. Kalau hitung rata-rata tiga, maka tidak ada satu persen lagi yang masuk. Senin nanti kita akan ke Jakarta untuk agenda lain, sekaligus akan menyampaikan hal ini,”jelasnya.
Usai mendengar penjelasan Wattimury, para Casis, membubarkan diri.
Terkait hal itu, Kapendam XVI/Pattimura , Kolonel. Adi Prayoga, yang dikonfirmasi Timesmaluku.com, melalui telepon selulernya mengaku, bahwa kuota penerimaan TNI AD lingkup Kodam XVI/Pattimura, adalah keputusan Mabes TNI AD, di Jakarta. Dan daerah, hanya mengikuti itu.
“Yang menentukan kuota itu dari Mabes Angkatan Darat (AD). Jadi memang ada perubahan alokasi dari 62 yang itu, dan diambil hanya 3 (tiga). Hal itu karena untuk Masohi, presentase karyawannya sudah memenuhi. Sehingga tidak dimungkinkan untuk menambah lagi, “jelasnya.
Sekali lagi menegaskan, bahwa perubahan alokasi kuota kebijakan Mabes AD, dan hanya mengikuti.
“Kita tinggal melaksanakan saja. Kita berharap yang belum diterima, bisa berkesempatan lagi,”ujarnya. (TM-01)
Discussion about this post