Ambon, TM.- DPRD Kota Ambon, menemukan ribuan pegawai honorer yang tidak terdata pada Dinas Pendidikan maupun Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Ambon.
Hal ini diungkapkan, Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Christianto Latutiuw, kepada Wartawan, di Ruang Komisi, Rabu (27/3). Ribuan tenaga honorer dibidang pendidikan ini direkrut oleh para Kepala Sekolah.
Mereka tersebar ditingkat SD maupun SMP di Kota Ambon.
Komisi II mencatat ada sekitar 1.200 tenaga honorer di bidang pendidikan, khususnya pada sekolah-sekolah yang direkrut oleh pihak sekolah dan tidak dilaporkan ke Dinas Pendidikan maupun BKD.
Masalahnya, kata Laturiuw, mereka ini tidak akan terakomodir ketika pemerintah membahas soal penyelesaian tenaga-tenaga honorer di Kota Ambon. Karena keberadaan mereka yang tidak pernah dilaporkan oleh pihak sekolah, terutama ke Dinas untuk diteruskan ke BKD.
“Makanya kebiasaan itu jadi penyebab ketika daerah mau bicara tenaga honorernya. Mereka yang di pendidikan itu belum tentu diikutsertakan. Karena rekrutmennya tidak pernah dilaporkan. Dan jumlah mereka cukup banyak,” kata Laturiuw.
Selain itu, banyak dari tenaga-tenaga honorer itu yang tidak berstatus sarjana. Karena itu, Laturiuw mengaku sudah meminta Kadis Pendidikan melakukan mapping terhadap keberadaan ribuan tenaga honorer ini.
“Kan sudah ada syarat jumlah sekolah dengan jumlah siswa sekian itu idealnya harus punya guru berapa. Jadi coba mapping data terkait honorer-honorer itu dan berapa jumlah dana bos yang dipakai untuk mendanai upah 1.200-an orang itu,” pungkas Laturiuw. (TM-01)
Discussion about this post