Ambon, TM. – Pemilihan serentak 2024 menjadi tantangan besar dalam hal pengawasan untuk memastikan pelaksanaan demokrasi berjalan lancar dan transparan.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas pengawasan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maluku menggelar kegiatan evaluasi pembentukan dan kinerja pengawas adhoc di Hotel Manise Ambon, Sabtu (1/2/25).
Dalam sambutannya, Daim Baco Rahawaring, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Maluku, menekankan pentingnya evaluasi ini sebagai bahan perbaikan untuk pemilu mendatang.
“Kegiatan evaluasi ini perlu dan penting dilakukan agar menjadi bahan evaluasi ke depan,” ujarnya.
Pengawas adhoc, yang bertugas mengawasi proses pemilihan di tingkat kecamatan hingga kelurahan, dinilai telah melaksanakan tugas dengan dedikasi tinggi. Namun, evaluasi kinerja mereka menunjukkan beberapa aspek yang masih perlu ditingkatkan.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pengawas adhoc, kata dia, adalah kurangnya pelatihan mendalam terkait aturan dan prosedur pemilu yang terus berkembang.
Meskipun, lanjut dia, telah ada pelatihan awal, banyak pengawas kesulitan menghadapi situasi kompleks di lapangan, seperti potensi kecurangan atau masalah administrasi.
“Banyak pengawas merasa kesulitan dalam menghadapi situasi lapangan yang kompleks. Pelatihan yang lebih mendalam dan terstruktur sangat diperlukan,” jelas Daim.
Selain itu, keterbatasan sumber daya, baik anggaran maupun jumlah personel, menjadi kendala serius. Beberapa daerah melaporkan bahwa pengawas kesulitan menjangkau semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) secara efektif.
Menurut Daim, untuk meningkatkan kinerja pengawas adhoc pada pemilu mendatang, pentingnya pelatihan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan. Selain itu, peningkatan jumlah dan kualitas personel serta dukungan logistik yang lebih baik dari pemerintah dan penyelenggara pemilu juga diperlukan.
“Kedepan, perlu ada peningkatan pengawasan yang lebih baik. Dukungan logistik dan pelatihan yang memadai akan membantu pengawas adhoc menjalankan tugas dengan optimal,” ujar Daim.
Evaluasi ini, diharapkan menjadi langkah awal untuk memperbaiki sistem pengawasan pemilu di Maluku dan Indonesia secara keseluruhan.
Dengan perbaikan yang dilakukan, diharapkan pemilu serentak pada tahun mendatang dapat berjalan lebih transparan, adil, dan memberikan kepercayaan lebih besar kepada masyarakat terhadap proses demokrasi.
“Perbaikan ini sangat penting untuk memastikan pemilu yang transparan dan adil, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi,” pungkas Daim. (TM-04)
Discussion about this post