AMBON, TM. – Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) terus berupaya mengembangkan inovasi di bidang pertanian guna mendukung ketahanan pangan di Maluku.
Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Unpatti, Dr. Ir. Edizon Jambormias, menegaskan bahwa fakultas ini memiliki tenaga ahli dalam pemuliaan tanaman yang siap menciptakan varietas unggul sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kami memiliki sekitar 10 ahli pemuliaan tanaman yang bisa mengembangkan varietas unggul. Namun, sayangnya, perhatian terhadap pengembangan benih lokal masih sangat minim,” ujarnya dalam konferensi pers di Fakultas Pertanian Unpatti, Poka, Kamis (6/2/2025).
Jambormias, menambahkan bahwa dirinya telah menemukan dua varietas padi gogo lokal yang telah diakui sebagai unggul nasional sejak empat tahun lalu. Namun, pengembangannya masih terbatas akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak.
“Saat ini, barulah banyak pihak menyadari pentingnya benih lokal ini,” tandasnya.
Program Studi Unggulan Fakultas Pertanian Unpatti
Fakultas Pertanian Unpatti memiliki berbagai program studi yang berperan penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Maluku, di antaranya, Agroteknologi: Fokus pada pengendalian hama, penyakit tumbuhan, serta agronomi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Selain itu, Ilmu Tanah yang Mempelajari karakteristik tanah di Maluku, yang sangat beragam di setiap pulau. Lulusan prodi ini juga berpeluang bekerja di Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Agribisnis yang berfokus pada pemasaran hasil pertanian agar memiliki nilai ekonomi tinggi, Penyuluhan Pertanian membantu petani memahami teknologi pertanian terbaru melalui edukasi.
Teknologi Hasil Pertanian, yang mempelajari cara mengolah hasil pertanian agar lebih tahan lama dan bernilai industri. Peternakan, tidak hanya membahas produksi ternak, tetapi juga keberlanjutan lingkungan dalam pengelolaan peternakan.
Pengelolaan Hasil Hutan & Ilmu Lingkungan, berperan dalam kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk menjaga kelestarian alam
.
Meski memiliki tenaga pengajar mumpuni, termasuk 13 profesor, Fakultas Pertanian Unpatti menghadapi tantangan besar karena rendahnya minat mahasiswa asal Maluku untuk berkuliah di fakultas ini.
“Banyak anak Maluku yang memilih kuliah di luar daerah, padahal kita sangat membutuhkan sumber daya unggul untuk memajukan pertanian lokal,” ungkap Jambormias.
Ia juga menyoroti mindset mahasiswa yang lebih tertarik menjadi pegawai negeri (PNS) daripada berwirausaha di bidang pertanian.
“Dalam lima tahun terakhir, minat siswa masuk Fakultas Pertanian terus menurun. Padahal, banyak lulusan yang mendapat ‘golden ticket’ untuk bekerja di perusahaan pertanian besar, tetapi mereka lebih memilih jalur PNS,” jelasnya.
Ajakan untuk Bergabung ke Fakultas Pertanian Unpatti
Untuk mengubah pola pikir tersebut, Fakultas Pertanian Unpatti mengajak generasi muda Maluku untuk berkuliah di fakultas ini dan berkontribusi dalam pembangunan sektor pertanian daerah.
“Kami berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Maluku,” tutupnya.(TM-01)
Discussion about this post