Ambon, TM.- Sejumlah warga dilaporkan terluka akibat gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 7.5 di Kabupaten Maluku Barat Daya. Kondisi terparah juga dirasakan warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang berdekatan dengan MBD.
Hingga Selasa (10/1/2023) pagi tadi, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah KKT maupun MBD terkait kondisi di dua kabupaten itu. Namun laporan sejumlah warga mengungkapkan, banyak rumah ambruk di Saumlaki.
Sejumlah rumah juga rusak di Desa Romlus, Kecamatan Wuarlabobar, sejumlah rumah depan hotel Galaksi, dan BTN Saumlaki di KKT. Mereka sempat mengungsi, namun kini sudah kembali lagi beraktivitas seperti biasa.
Otoritas kepolisian setempat, Polres KKT juga melaporkan pasca terjadinya Gempa Bumi, masyarakat sempat panik. Mereka mulai melaksanakan evakuasi secara mandiri menuju dataran yang lebih tinggi, terutama masyarakat yang berada pada posisi pesisir pantai ke kawasan sepanjang Jalan Ir. Soekarno (jalan poros) atau kawasan perkantoran Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Selain itu, warga mengungsi ke dataran tinggi seputaran Desa Ilngei dan Desa Tumbur. Polisi melakukan pengaturan pada titik-titik keramaian serta himbauan kepada masyarakat untuk tidak panik dalam melakukan evakuasi agar tidak menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Sementara kondisi terparah, dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di MBD. Rumah warga berdinding beton di wilayah itu ambruk. Ada warga juga dilaporkan luka-luka. Karena gempa terjadi pada Melasa (10/1/2023) dini hari.
Salah seorang warga Saumlaki, bernama Lambert Tatang mengaku, mereka memilih lari ke Desa Kabiarat. Banyak warga berada di sekitar jalan poros dan di lokasi-lokasi yang dianggap tinggi.
“Tapi kami banyak di jalan poros di desa Kabiarat, dan desa lorubun. Dan puji Tuhan kami sudah bisa kembali ke kediaman masing masing lewat informasi resmi yang kami dapat dari BMKG Saumlaki,” kata dia.
Di Kecamatan Wuarlabobar, ada korban luka bernama Samuel Keliduan (28). Sementara rumah yang alami kerusakan sebanyak tujuh, diantaranya tiga rusak berat, dan empat rusak ringan.
Pemilik rumah, bernama Samuel Keliduan (28),Timatius Wetir (30), Merry Tery (70), Th Metanfanuan (73), Lamber Talutu (40), Isakh Maiseka (31), dan kila Maiseka (70).
Sementara di kompleks BTN Lorong Tiga, rumah milik keluarga Ayub Benjamin Huninhatu mengalami rusak berat.
Polisi juga melaporkan, satu warga meninggal di laut saat menyelam, bernama Yohakim Laiyan (44). Hingga pagi ini, korban sudah dievakuasi dari lokasi kejadian.(TM-02)
Discussion about this post