Ambon, TM.- Gubernur Maluku Murad Ismail baru mengetahui, ada warganya jadi korban Bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Spontan pensiunan jenderal bintang dua ini menyerahkan bantuan Rp100 juta.
Dua diantara beberapa korban, adalah mahasiswa asal Maluku Tenggara. Mereka adalah Valerina Slitubun atau yang akrab disapa Sendy.
Sendy Warga Ohoi Rumat, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dan Edelina Silitubun atau yang akrab disapa Lina, Warga Un, Kota Tual.
Keputusan untuk menyumbangkan dana Rp100 juta ini disampaikan Gubernur saat menanggapi interupsi anggota partai Nasdem Justina Renyaan. Saat itu Sidang Paripurna Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Ranperda tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Maluku Tahun Anggaran 2021..
Justina yang mewakili Dapil Malra Kota Tual dan Aru memohon dukungan Pemerintah Daerah, terhadap pengobatan kedua korban bom bunuh diri pada 21 Maret 2021 lalu.
Sontak saja, mantan Dankor Brimob Mabes Polri yang terkenal Berjiwa Sosial menanggapinya dengan bijaksana.
“Demi Allah saya baru tahu kalau ada anak-anak kita yang jadi korban, malam ini juga saya siapkan dana pribadi 100 juta Rupiah untuk disumbangkan bagi mereka berdua sambil kita beroda biarlah mereka lekas sembuh dan bisa kembali melanjutkan studinya,” ujar Gubernur yang disambut aplaus peserta sidang.
Seperti diketahui beberapa Anggota Dewan pernah menyumbangkan sekitar Rp.20.000.000 untuk kedua korban yang sementara ini sedang menjalani pengobatan di Makassar.(TM-02)
Discussion about this post