Ambon, TM.- Diduga setelah konsumsi ikan buntal atau buntek, seorang ibu dan dua anaknya di Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah Meninggal dunia. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong.
Dari penyelidikan sementara polisi dari Polsek Saparua, tiga warga Haria ini meninggal diduga karena keracunan setelah mengkonsumsi ikan buntal pada Selasa (5/3/2024).
Korban adalah Leny Latuperissa (28) dan dua anaknya KB yang berusia 5 tahun dan CB 2 tahun. Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi, dan menerima kasus kematian tersebut.
Kapolsek Saparua, AKP. Yopi Walalayo yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, dari keterangan suami korban, Steven Berhitu (36), Pukul 08.30 WIT, dia masih bersama isteri dan dua anaknya di rumah di Lingkungan 07, Negeri Haria.
“Suami korban yang sedang menggoreng ikan untuk dimakan korban sebelum ke sungai. Karena terburu-buru untuk pergi ke sungai, korban bersama kedua anaknya mengonsumsi ikan reka-reka (Ikan buntal) bagian telurnya yang telah digoreng sejak semalam,” kata AKP Walalayo.
Usai makan, KB salah satu anak, menemani ibu mereka ke sungai. Sedangkan anaknya yang lain CB, tinggal bersama ayahnya di rumah.
Berselang beberapa menit, balita berusia 2 tahun yang berada di rumah bersama ayahnya, mengeluh badannya lemas. Hanya saja Steven berpikir, anaknya lemas biasa.
Tiba-tiba, datang seorang warga yang membawa isterinya sekira Pukul 09.40 WIT, ke rumah dalam kondisi sudah lemas. Leny lalu meminta suaminya untuk membawanya ke rumah sakit.
Menurut AKP Walalayo, dari keterangan Steven, isterinya mengeluh sakit pada bagian mulut dan kerongkongannya. Bersamaan, datang beberapa warga yang juga membawa anak sulungnya KB sudah dalam kondisi lemas.
“Beberapa warga juga membawa anak Korban yang juga dalam keadaan lemas. Para tetangga dan Steven lalu membawa para korban ke RSUD Saparua,” kata Walalayo.
Sekira Pukul 10.00 WIT, kata Walalayo, ketiga korban telah mendapat penanganan medis di RSUD Saparua, namun nyawa mereka tidak tertolong. Pukul 12.00 WIT para korban dinyatakan meninggal dunia.
Steven yang keseharian bekerja sebagai petani, kata Kapolsek, menerima kematian isteri dan kedua anaknya sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.(TM-01)
Discussion about this post