Ambon, TM.- Lagi-lagi guru jadi korban politik pejabat diatasnya. Ini terjadi di Kabupaten Buru. Sebanyak 13 guru dimutasi dari SMA Negeri 1 Namlea, tanpa tahu apa alasan atau kesalahan yang mereka lakukan.
“Mereka itu dipindahkan. Bayangkan sekali dimutasi 13 guru. Ini kan sangat tidak etis, dan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pejabat di Buru sana,” ungkap sumber timesmaluku.com di Namlea, pekan lalu.
Dia mengaku, pernah berdiskusi dengan beberapa guru yang dipindahkan. Rata-rata mereka tidak tahu masalah apa yang sudah dilakukan, hingga harus dimutasi.
Baca Juga:
“Bagi mereka, dimutasi bukan jadi masalah. Toh mereka itu mengabdi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Hanya saja, jangan karena kepentingan politik tertentu, mereka lalu dipindahkan,” tandas sumber ini.
Informasi lain yang diperoleh timesmaluku.com, mutasi ini dilakukan bisa merusak nama baik Gubernur Maluku Murad Ismail yang lagi menata dunia pendidikan di Maluku.
“Bahkan nama anggota DPRD Maluku dicatut namanya untuk memuluskan kepentingan tertentu. Saya tidak mau menyebutkan namanya, tapi nama beliau sering dibawa-bawa untuk membenarkan mutasi yang dilakukan,” ungkap sumber ini.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Buru, Ibrahim Sukunora yang dikonfirmasi timesmaluku.com, menolak menyebutkan alasan subtantif dari mutasi yang dilakukan terhadap 13 guru SMA tersebut.
Baca Juga:
“Saya tidak bisa menyebutkan alasan subtantif dari mutasi lewat chat,” kata membalas pertanyaan terkait alasan mutasi tersebut.
Dia juga menepis, ada intervensi dari anggota DPRD Maluku terkait mutasi yang dilakukan. Mutasi, kata Ibrahim, sudah dilakukan sesuai aturan dan mekanisme.
“Harus kita ketemu untuk sampaikan hal ini,” kata Ibrahim. Anehnya, setelah dikonfirmasi balik, Ibrahim Sukunora sudah memblokir nomor handphone timesmaluku.com.(TM-01)
Discussion about this post