Ambon, TM.- Perusahaan penyuplai air bersih ke masyarakat, PT Dream Sukses Airindo (DSA) Ambon, terpaksa membatasi permintaan pemasangan baru. Mereka terkendala ketersediaan air yang tidak bertumbuh, sementara kebutuhan konsumen terus mengalami peningkatan.
Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Christianto Laturiuw, yang beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak DSA, mengatakan perusahaan pemasok air bersih ke rumah-rumah warga di Kota Ambon, mengalami kendala karena berkurangnya sumber air.
“Memang DSA sekarang ini mengalami kendala soal ketersediaan air. Jumlah permintaan meningkat, tapi ketersediaan air di DSA itu tetap. Jadi memang harus disiapkan sumur bor,” kata Laturiuw yang dikonfirmasi, di Baileo Rakyat Belakang Soya, Senin (27/11/2023).
Menurut dia, frekwensi pendistribusian air kepada masyarakat terus meningkat, sementara air yang tersedia di penampungan DSA volumennya tetap. Karena itu, harus dicari keseimbangan untuk menstabilkan pasokan air ke masyarakat atau konsumen.
Karena, kata Laturiuw, tidak mungkin dengan jumlah air yang tetap, tetapi pelayanan justru bertambah. Ketersediaan air dengan penambahan sumur bor, harus diperhatikan.
Politisi Gerindra itu mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, DSA masih membutuhkan sekitar 4.000 kubik ketersediaan air melalui sumur bor.
“Kita konfirmasi dengan pak. Apong (Direktur PT. DSA) mereka masih kekurangan soal itu. Dan untuk memenuhi itu, tentu saja butuh investasi, dana yang besar untuk memenuhi itu,” kata Laturiuw.
Kondisi ini, menurut Laturiuw, juga tidak saja menjadi tanggungjawab DSA, tetapi juga PDAM. Masalahnya diakui, soal kebutuhan investasi. Dan dengan kondisi Ambon yang lebih banyak pegunungan, maka investasinya tidak kecil.
Dia berharap, Badan Perencanaan Pembangunan Kota Ambon, dalam penyiapan anggaran harusnya memasukan masalah ketersediaan air bersih.
“Infrastruktur secara umum perlu, tetapi hal-hal yang menyangkut kebutuhan dasar juga harus mendapat perhatian khusus,” kata Laturiuw.(TM-01)
Discussion about this post