Dobo, TM.-Bripka Asbudhy Jaya, anggota Polres Kepuluan Aru, mengisahkan perjuangan mengawal logistik Pemilu di Kecamatan Aru Selatan, salah satu daerah Terluar di Maluku, bersama dua rekannya.
Faktor geografis kepulauan, apalagi ditambah jarak yang ditempuh dan kondisi perubahan cuaca yang sewaktu-waktu berubah ekstrim, membuat Jaya bersama rekan-rekannya kewalahan.
Tak hanya itu, akses jalan yang belum memadai juga menjadi penghambat pendistribusian logistik pemilu seperti kotak suara dan perlengkapan TPS lainnya.
Jaya, anggota Polres Kepuluan Aru, menceritakan setelah menempuh perjalanan laut dengan menggunakan kapal rakyat dari kota Dobo, selama kurang lebih 3 jam dengan menerjang ombak dan cuaca yang tidak bersahabat, mereka harus melanjutkan perjalanan darat dalam rangka Pengamanan TPS menuiu Desa Ngaiguli, Desa Fatural dan Desa Ngaibor.
Bersama dua rekannya, Aipda Melky Tabaleku dan Bripka Devis J. Solsolay, mereka memulai perjalanan lebih awal menuju tiga desa tersebut sejak hari Minggu (11/2/2024) pagi.
“Karena paling jauh jadi kami berangkatnya hari Minggu pagi. Sementara untuk Desa-desa lainnya sudah diantar hari Sabtu, langsung,” kata Ashbudy, Senin (12/2/2024).
Dengan mengendarai mobil pickup L300, ternyata masih kurang memuluskan perjalanan karena dihadapkan pada medan yang ditempuh cukup ekstrem. Hal ini diperparah dengan guyuran hujan tanpa jeda selama 2 hari haingga menyebabkan ruas licin dan berlumpur.
Terkadang mobil yang ditumpangi anggota Polisi dan juga dua anggota PPK ini harus tertanam di dalam tanah berlumpur.
“Berulang kali kami harus turun dan mendorong mobil agar dapat kembali melanjutkan perjalanan,” kata dia mengisahkan.
Kendati demikian, Bripka Asbudhy mengaku tidak menyurutkan semangat tim pengawal maupun PPK untuk ikut mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan hingga ke pelosok desa.
“Total waktu yang dibutuhkan untuk sampai desa terakhir yakni hampir 5 jam, ke Desa Ngaiguli 1 jam perjalanan, dilanjtukan Desa Fatural selama 1 jam 20 menit dan Desa Ngaibor kurang lebih 2,5 jam,” jelasnya.
Meski telah sampai di desa tujuan, namun kesiapsiagaan harus terus terjaga untuk mengawal agar logistik pemilu tetap aman saat hari pencoblosan tanggal 14 Februari 2024 hingga kembali lagi dengan aman.(TM-02)
Discussion about this post