Ambon, TM.- Genap satu tahun, kebakaran sadis di Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon tepatnya di Ongkoliong 29 Maret 2020 lalu, membahwa kekecewaan bagi mereka.
Puluhan rumah terbakar dan mengakibatkan adanya korban jiwa saat itu. Janji Pemkot Ambon dibahwa komando Richard Louhenapessy itu hanya “omong kosong”. Saat para pengungsi kebakaran itu, hanya bisah hidup di bahwa tenda-tenda pengungsian dinas sosial.
Hari ini, tepatnya 29 Maret 2021, sebagai bentuk merayakan hari kebakaran, para pendemo turun ke jalan. Mereka langsung menyerudup masuk balai Kota Ambon menuntut janji Pemkot Ambon.
Terlihat dalam aksi itu, para ibu-ibu, dan mahasiswa serta keluarga korban kebakaran sekitar 30 orang. “Kami butuh bukti bukan janji,” teriak salah satu orator aksi, Arsan dalam menyampaikan aksinya.
Menurutnya, warga Batu Merah di Ongkoliong yang menjadi korban kebekaran itu menuntut bantuan pembayaran ganti rugi atau stimulan sebesar Rp. 15 juta yang dijanjikan Pemkot Ambon.
“Janji tinggal janji parlente (Berbohong) jalan tarus,” sambung dia.
Menurutnya, saat ini masyarakat penggungsian menderita. Dimana, sebentar lagi mereka harus masuk Bulan Suci Rahmadan 2021, dan mereka masih harus tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Mereka mengancam alan menduduki Balai Kota Ambon, jika Pemkot Ambon atau Walikota Ambon, Richard Louhenapessy tidak turun memberikan penjelasan terkait tuntutan para pendemo.
“Sudah berulang kali, baik Kadis Sosial, hingga Sekot Ambon sudah menemui korban penggungsi. Nyatanya, hanya janji. Untuk itu kami hadir dan menagih janji mereka. Kasihan mereka tinggal di bahwa tenda pengungsian. Dimana hati nurani Pemkot Ambon,” tandas dia.
Hingga saat ini, aksi masih terus berjalan mengkritik Pemkot Ambon dan menagih janii pemkot setempat. Pendemo berharap Walikota Ambon menemui mereka. (TM-01)
Korban
Discussion about this post