Ambon, TM.- Kritikan Edwin Huwae kepada Pemerintahan Murad Ismail, dinilai masih wajar sepanjang itu untuk perbaikan. Namun kritikan itu punya batasan. Jika masih mengemuka di ranah publik, akan menjadi bahasan internal DPD PDIP Maluku.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku, Roby Tutuhatunewa kepada timesmaluku.com. Kata dia, ketika ada kader atau masyarakat yang tidak setuju, atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, akan ada komentar.
“Prinsipnya dia tidak menyinggung pribadi orang per orang. Itu tidak jadi masalah. Spalagi kalau itu menyangkut kebijakan. Sebab ada harapan. Dan harapan setiap orang terhadap setiap kebijakan yang dihasilkan,”tutur Roby.
Baca:
Menurutnya, kritik dan autokritik, harus dilihat sebagai sebuah proses untuk saling mengoreksi dan melengkapi dalam proses penetapan kebijakan yang akan diambil kedepan.
Untuk itu, kata Roby, apa yang dikritisi Edwin Huwae wajar, karena orentasinya didasarkan pada harapan dari masyarakat. Jadi ukurannya jelas.
Edwin, kata dia, meletakan capaian kebijakan yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat, sebagai dasar kritik.
“Kalau dia (Edwin) merasa belum tercapai, ya sudah tentu dia akan sedikit mengoreksi terhadap apa yang ada. Maka itu tidak salah. Apa yang harus dilakukan internal partai dan juga selaku kelembagaan, saya rasa PDI Perjuangan punya mekanisme internal,”ujarnya.
Soal perbedaan pendapat di internal, kata Roby, ada mekanisme untuk penyelesaiannya. Seperti ada rapat fraksi, DPD, dengar pendapat antara DPD dengan fraksi. Kata dia, itu harus dijadikan ruang untuk membahas hal itu.
“Saya kira kalau ini mengemuka terus, maka pasti akan ada upaya membicarakan itu secara internal,”katanya.
Bito Temar, kata Roby, kader senior PDI Perjuangan yang dipecat. Tetapi diakuinya, Temar punya mimpi terhadap partai ini. Dalam artian, PDI Perjuangan partai ideologis, karena iru harus selaras dengan ideologi partai.
Baca Juga:
“Itu yang mungkin belum terbaca sampai saat ini. Sehingga membuat beliau memberi komentar itu. Tapi soal pilihan diksinya yang kemudian menyingung. Maka mestinya Pa Bito harus menarik kembali kata itu dan tidak menyamakan semua kader,”cetusnya.
Dia juga menambahkan, saat ini PDI Perjuangan baik-baik saja. Semua terkonsolidasi dengan baik dan tidak ada masalah.
“PDI Perjuangan selalu siap. Kalau ada sesuatu yang menganggu perjalanan kerja partai, pasti PDI Perjuangan akan berkumpul dan membicarakannya untuk menyelesaikan,”tandasnya. (TM-01)
Discussion about this post