Ambon, TM.- Kondisi laut tidak aman-aman saja. Angin kencang, ditambah gelombang tinggi membuat perairan Maluku rawan. Dalam sepekan terjadi 3 kecelakaan laut. Dua orang Meninggal dunia, dan satu lagi masih dicari.
Insiden pertama dalam satu pekan, Speedboat Inarissa yang oleng pada 20 Desember. Akibat insiden ini satu orang penumpang berinisial SS meninggal dunia, setelah menyelamatkan diri dari ke laut.
Sementara enam orang penumpang juga dirawat di Rumah Sakit dr. Ishak Umarella. Jumlah penumpang lebih dari 60 orang. Penumpangnya berhasil dievakuasi pemilik speedboat asal Kailolo, dibantu TNI-AL dan Polairud.
Kemarin, Abdullah Pellu (38), seorang Nelayan asal Buru Selatan, dikabarkan hilang saat melaut. Dalam rilis SAR Ambon, Rabu (22/12/2021) disebutkan, korban melaut disekitar perairan Desa Masnana, Kabupaten Buru Selatan, dan sampai saat ini, belum kembali.
Hari ini, Mervinko Pattirousamal alias Inko (25), warga Desa Ariate, yang sempat dikabarkan hilang, ditemukan juga meninggal dunia. Bodi Kantinting yang ditumpanginya tenggelam di Perairan Laut Desa Kaibobo dan Desa Ariate, Kecamatan Huamual, Kabupaten SBB, Kamis (23/12/2021).
Data yang diterima Timesmaluku.com menyebutkan, dalam peristiwa itu, tercatat Korban selamat atas nama La Harun (34), RT 7 Kalibaru, Dusun Talaga Piru, Desa Piru, SBB.
Menurut korban selamat, keduanya berlayar menggunakan Katinting, sejak Rabu (22/12/2021), sekitar pukul 17.00 WIT. Saksi dan rekannya bertolak dengan menggunakan Body Katiting dari RT 07 Kali Baru, Dusun Talaga Piru, Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, SBB, dengan tujuan, untuk memancing ikan di Perairan Laut antara Desa Kaibobo dan Desa Ariate (sa’aru batang kelapa) .
Setibanya di TKP, saat Saksi dan rekannya sedang memancing dari pukul 18.00 WIT sampai pukul 00.30 WIT, tiba-tiba datang angin dan gelombang, menghantam Katinting, hingga kemasukan udara.
Pada saat Katinting tergenang air, keduanya berenang ke arah depan Kantinting yang pada saat itu masih terlihat. Namun ketika sampai di depan, La Harun mengatakan kepada korban, agar berpegangan di depan Katinting.
La Harun kemudian berenang mengambil box ikan yang hanyut disekitar Katinting. Namun korban mengaku, sudah tidak kuat berenang lagi. Saat itu, Katinting melihat rekannya itu tenggelam bersamaan dengan Tubuh Katinting.
Melihat rekannya tenggelam, La Harun berupaya untuk menyelamatkan diri dengan cara membuka semua pakaian dan berenang menuju Sero milik Bambang, warga RT 07 Kali Baru dengan menggunakan 1 buah senter yang digantung di leher.
Senter tersebut, digunakan untuk memberikan tanda pertolongan. La Harun terus berenang menuju Sero tersebut. Sekitar pukul 04.00 WIB, Saksi tiba di Sero. Dia kemudian dirinya memberikan tanda (kode) menggunakan senter ke arah perkampungan warga RT 07 Kali Baru Dusun Talaga.
Kode tersebut ditanggapi oleh pemilik Sero yang pada saat itu berada di rumah yang dekat dengan Pantai. Pemilik Sero langsung menuju ke Sero dan mendapati Kantinting. Kemudian memberikan pertolongan ke tepi pantai RT 07 Kali baru.
Pers Subsektor Laala, Sat Pol Air Polres SBB dan Basarnas Pemda SBB, dibantu warga akhirnya menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia saat proses pencarian.(TM-01)
Discussion about this post