Ambon, TM.- Banyak interupsi warnai pembukaan penyampaikan visi misi lima bakal calon Rektor Universitas Pattimura. Interupsi terkait dugaan plagiasi Izaac Wenno dalam jurnal cakrawal pendidikan. Meski begitu, visi akhirnya bisa diselesaikan para kandidat.
Penyampaikan visi misi dibuka oleh Ketua Senat Professor Mon Nirahua, Senin (28/8/2023) di lantai II Aula Gedung Rektorat, Kampus Universitas Pattimura, Poka, Ambon. Sebanyak 71 senat Unpatti hadir.
Kelima bakal calon Rektor periode 2023-2027 yang hadir, adalah Dr. Drs. Jusuf Madubun, M.Si Wakil Rektor. Bidang Kemahasiswaan, Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Izaac Hendrik Wenno, S.Pd, M.Pd Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Kemudian, Dr. Pieter Kakisina, S.Pd, M.Si Dekan Fakultas MIPA dan Dr. Rory Jeff Akyuwen, S.H, M.Hum Dekan Fakultas Hukum. Namun sebelum visi misi disampaikan, datang interupsi dari sejumlah anggota senat.
Interupsi sampaikan Professor Tony Pariela terkait persoalan plagiat oleh Prof. Izak Wenno. Mantan Dekan Fisip Unpatti ini meminta agar Ketua Senat menindaklanjuti surat klarifikasi dari Kementrian Riset Dikti, dengan membuktikan benar tidaknya plagiat yang dilakulan Izaac Wenno.
“Masalahnya sederhana, yaitu membuktikan apakah yang bersangkutan pernah melakukan plagiat atau tidak. Kalau dikatakan bahwa ini jangan dibahas dalam forum ini, maka surat Kementeian itu juga mestinya tidak ada dalam agenda ini. Tetapi karena sudah disampaikan, maka harus dibahas,”ujar Pariella.
Hal yang sama juga diinterupai oleh anggota Senat lainnya, seperti Rory Jeff Akyuwen, dan Pieter Kakisina. Mereka meminta masalah plagiasi dibahas agar tidak menimbulkan masalah.
Rapat Senat sendiri dihadiri perwakilan Kementerian Pendidikan Riset Dikti. Meski terjadi hujan interupsi, namun senat sepakat penyampaikan visi misi tetap digelar.
Visi-misi d pertama disampaikan oleh, Jusuf Madubun. Madubun menjabarkan lima misi, lima program utama dan lima nilai utama. Sementara visinya, ‘terwujudnya universitas unggul berkarakter berbudaya kepulauan dan berdaya saing global dilandasi semangat persaudaraan dan kemanusiaan’.
Sementara Fredy Leiwakabessy, berjanji menjadikan Universitas Pattimura berkelas dunia atau UBD.
untuk mencapai itu, maka perlu adanya peningkatan keunggulan dan daya saing, peningkatan reputasi di ajang internasional, peningkatan kesejahteraan, dan peningkatan tata kelola.
Izaac Hendrik Wenno, bertekad mewujudkan Hybrid University, Berdaya Saing, Berbudaya Kepulauan tahun 2027.
Penyediaan infrastruktur ICT yang memadai untuk mendukung networking dan work class university, menciptakan brand unpatti berbasis kepulauan dalam bidang Tri Dharma demi meningkatkan kompetensi dan kebekerjaan lulusan sehingga memberi image positif pelanggan terhadap Unpatti.
Menjadikan menjadi universitas yang unggul dalam kajian laut Pulau dan berkarakter, menjadi visi besar Pieter Kakisina untuk menjadi Rektor Unpatti. Tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel, mengembangkan sistem birokrasi akademik dan administrasi yang efektif dan efisien, juga menjadi şorttan Kakisina.
Sementara Dekan Fakultas Hukum, Dr. R J Akyuwen berjanji membawa universitas Pattimura, menjadi perguruan tinggi yang unggul berkarakter berbudaya berbasis laut Pulau.(TM-02)
Discussion about this post