AMBON, TM.– Menjelang pelantikan Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku pada 20 Februari 2025, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Maluku menggelar kampanye bertajuk ‘Maluku Lawan Hoaks’.
Kegiatan ini dilaksanakan di pasar dan terminal Mardika, Ambon, pada Sabtu (8/2), dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi informasi hoaks.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi peredaran informasi hoaks, serta mencegah provokasi dan kericuhan antarkelompok ras yang dapat mengganggu proses pelantikan kepala daerah di Provinsi Maluku,” jelas Rosda Leikawa, Koordinator Wilayah (Korwil) MAFINDO Maluku.
Kampanye ini dilakukan melalui pembagian dan penempelan stiker anti-hoaks di mobil-mobil, serta pembagian selebaran edukasi kepada masyarakat, pengunjung, dan penumpang yang beraktivitas di pasar Mardika.
Rosda menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi informasi hoaks.
“Kami ingin masyarakat Maluku lebih kritis dalam menerima informasi, terutama di tengah maraknya hoaks yang berpotensi memecah belah,” ujarnya.
Aril Salamena, Ketua Tim Periksa Fakta MAFINDO Maluku, menegaskan bahwa kampanye ini juga bertujuan mencegah provokasi dan kericuhan antarkelompok ras, serta menjaga stabilitas menjelang pelantikan kepala daerah di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Maluku.
“Kami menghimbau kepada tokoh politik dan aktivis agar tidak memproduksi atau menyebarkan informasi yang belum tentu benar, yang dapat memperkeruh suasana kerukunan masyarakat,” tegas Aril.
Aril juga mengajak pengguna media sosial dan influencer untuk menggunakan platform mereka secara bijak. “Jangan hanya mengejar tayang, tapi pastikan informasi yang disebar akurat. Jika terjadi kericuhan dan telah ditangani, kami mohon untuk menurunkan (takedown) video-video yang terlanjur diunggah,” kata dia.
Kampanye ‘Maluku Lawan Hoaks’ mendapat respons positif dari masyarakat. Salah seorang pengunjung pasar Mardika, Om Ali, menyampaikan apresiasinya. “Edukasi seperti ini sangat penting agar kita tidak mudah terprovokasi oleh hoaks, apalagi menjelang pelantikan kepala daerah,” ujarnya.
Kegiatan seperti ini telah dilakukan beberapa kali oleh MAFINDO Maluku, dengan harapan dapat menciptakan masyarakat yang sadar literasi, lebih kritis, dan bijak dalam menerima informasi.
“Mari kita bersama-sama dukung dan mengawal pemerintahan selama lima tahun ke depan. Stop Hoaks, cek fakta sebelum bicara. Hoaks bisa memecah belah kerukunan. Marilah bersama melawan hoaks demi masa depan Maluku yang lebih baik,” tutup Rosda Leikawa. (TM-04)
Discussion about this post