Mahasiswa KKN Kebangsaan, Harus Menginfentarisir Kebutuhan Masyarakat di 4 Daerah

AMBON,TM.— Mahasiswa yang terlibat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan, harus mampu menginfentarisir segala persoalan maupun kebutuhan masyarakat. Mereka ini disebar di 47 Desa atau Negeri di Maluku Tengah, SBB, Buru dan Kota Ambon.

Mereka juga diminta mencari solusi atas persoalan maupun kebutuhan tersebut. Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Dr. Retno Dwi Marwati mengaku bangga terlibat dalam KKN Kebangsaan ini.

Dikatakan, ini kali ke empat mahasiswa ISBI ikut dalam kegiatan serupa. “Ini adalah upaya untuk mempersatukan seluruh mahasiswa di Indonesia untuk berkiprah dan berkontribusi besar pada masyarakat,”ujar dia kepada Wartawan, Jumat (26/7) malam, usai diner bersama, disalah satu restorant di kawasan Lateri, Ambon.

Menurutnya, potensi Maluku sangat luar biasa, sehingga membutuhkan banyak inovasi demi dan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Maluku.

Berkaitan dengan itu, mengingat perguruan tinggi yang dipimpinnya lebih mengarah pada aktivitas seni dan budaya, maka objek kemajuan kebudayaan di Maluku harus dapat dipahami untuk bisa dikembangkan demi kemajuan Maluku.
“Jadi mereka harus tahu bagaimana kebudayaan di Ambon Maluku, dari laut ke laut, pulau ke pulau, itu punya khas tersendiri. Ada banyak budaya-budaya yang diadopsi dari budaya Portugis Spanyol maupun Belanda, dan itu menjadi khas di Maluku ini,” kata dia.

Dia menambahkan, bahwa peserta harus jadi agen kemajuan kebudayaan di daerah, Desa yang mereka kunjungi ini.

Sementara itu, Rektor Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Jawa Barat, Dr. Ir. Nundang Busaerik juga berharap, 5 orang delegasi yang dikirim mengikuti KKN Kebangsaan ini, lebih mengenal Indonesia dari Maluku.

“Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat untuk masyarakat di Ambon dan sekitarnya, dan bisa mengamalkan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi, dan mudah-mudahan juga bisa lebih memberdayakan masyarakat disini,”harapnya.

Dia mengatakan, dengan komunikasi dan networking yang dibangun sesama peserta, itu bisa menjadi bekal setelah mereka lulus nanti.

“Kami generasi yang sudah tua ini hanya memberikan jalan dan membuat mereka lebih baik kedepannya,”ujarnya. (TM-01)