Ambon, TM.- Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura mengambil sumpah sekaligus pelantikan 14 Dokter baru Angkatan XXX periode Mei Tahun 2024. Pelantikan berlangsung di lantai III Auditorium Fakultas Kedokteran Unpatti, pada Selasa (14/5/2024).
mereka yang diambil sumpah dan dilantik adalah, Putri Ulandari, Kurnia Angriani Wijaya, Dewi Najira Kabakoran, El Shaddai Gabriella jaftoran, Mujahidah Rofifah Abdullah, Anugrah Pratama Maryono Dussung Kamoda, Ressita Fannia Iwan.
Kemudian, Nurul Hasyana Djusli Fatah Ahmad, Fifian Lie, Fadilah Amalia Rahman, Christian Nugraha Matatula, Celsia Rumuy, Aldy Marthin Wajabula dan Elisabeth Sabatini Fatlolon.
Mereka disumpah dan dilantik oleh Dekan FK Unpatti, Dr. dr. Bertha Jean Que, sekaligus dilakukan penandatangan bukti angkat sumpah Dokter Indonesia dan penandatanganan bersedia ditempatkan di Provinsi Maluku.
Selanjutnya, oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unpatti, ke 14 dokter baru diserahkan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diterima oleh perwakilan IDI Wilayah Maluku, dr. Is Iksan Hataul.
Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Pieter Kakisina dalam sambutan menuturkan, bahwa persentase kelulusan first taker dari tahun pertama kelulusan (2015) sampai 2024, sudah mencapai 83,4 persen.
Dan saat ini, Unpatti telah meluluskan sebanyak 400 dokter yang tersebar dan mengabdi memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di 11 Kabupaten/Kota di Maluku.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Dr. dr. Bertha Jean Que mengapresiasi para dokter baru atas kelulusan dan capaian yang luar biasa dan telah meberikan capaian kelulusan UKMPPD dengan nilai 93 persen.
Menurutnya, itu menjadi keuntungan bagi Fakultas Kedokteran Unpatti dimana salah satu poin kuota penerimaan mahasiswa FK Unpatti dipengaruhi oleh nilai kelulusan nasional tersebut.
“Fakultas Kedokteran sendiri merupakan fakultas pertama dan satu-satunya di Provinsi Maluku dan Indonesia, yang memiliki karakteristik kurikulum yang spesifik dan berbeda dengan fakultas kedokteran lainnya, yakni untuk program Dokter Pulau. Dengan itu, para dokter muda ini harus menjadi dokter pulau dan dapat memberikan layanan bagi masyarakat, terutama yang ada di Pulau-pulau,”ujarnya.
Penjabat Gubenur Maluku, Ir. Sadali Ie juga menyampaikan, bahwa ini menjadi momentum strategis dalam menyiapkan tersedianya SDM tenaga kesehatan, khususnya tenaga dokter didaerah ini. Mengingat karakteristik wilayah Maluku yang kepulauan, ini tentunya menjadi tantangan bagi para dokter baru yang akan mengabdikan dirinya di Maluku.
“Olehnya itu, diharapkan para dokter baru dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diemban dengan baik, dimanapun ditempatkan,”harapnya. (TM-01)
Discussion about this post