Ambon, TM, – SF, pria ini mengaku sebagai tokoh agama kepada tiga Mahasiswi di Mangga Dua di laporkan ke Polresta Ambon dan PP Lease. Dia dilaporkan terkait dugaan pencabulan.
Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp. Lease, Ipda. Izak Leitemia, yang dikonfirmasi Timesmaluku.com, Senin (13/9/2021) malam, membenarkan hal itu.
Kasubbag menuturkan, korban yang melapor bernama KMK. Saat pemeriksaan polisi Polresta Pulau Ambon dan Pp. Lease, Korban mengaku diraba oleh Pelaku didalam kamar, saat didoakan.
Awalnya Pelapor berada di dalam kamar, kemudian teman Pelapor bernama EEB datang bersama Pelaku. Di dalam kamar Pelaku mengatakan melayani dengan Doa bersama.
“Setelah Doa bersama, Pelaku menyuruh kedua rekan korban, yakni EEB dan RRU untuk keluar dari kamar, agar Pelaku bisa berdoa dengan korban/pelapor,”tutur Kasubbag.
Saat berada didalam kamar, Korban mengaku diraba-raba bagian tubuhnya.. Setelah melakukan itu, Pelaku kemudian menyuruh teman-teman korban kembali masuk ke kamar, dan Pelaku pun berpamitan untuk pulang. Dia berjanji akan kembali keesokan harinya. Saat kembali itu, Pelaku didatangi warga, kemudian diamankan.
“Pelaku kini ditahan dan diproses sesuai hukum yang berlaku,”ujar Kasubbag.
Dari informasi yang diperoleh Timesmaluku.com menyebutkan, awalnya pada Sabtu (11/9/2021), sekitar pukul 20.00 WIT. Satu dari tiga Mahasiswa itu berpapasan dengan Pelaku di belakang kampus PGSD.
Terjadi obrolan hingga Pelaku mengaku sebagai penginjil yang bisa mendoakan atau mengobati. Hingga akhirnya, Korban mengajak Pelaku ke Kos-kosan dimana Korban dan dua rekannya tinggal, yaitu dibMangga Dua, RT 002/RW 02.
Tiba dikosan, Pelaku kemudian mendoakan ke tiga Mahasiswa itu. Kurang lebih 3 jam Pelaku berada di kosan tersebut dan keluar.
Selang 30 menit, setelah Pelaku meninggalkan ketiga korban didalam kamar kosan, ketiganya tiba-tiba kesurupan, dan ditolong warga sekitar.
“Setelah sadar, mereka cerita semuanya. Dan katanya, orang itu (pelaku) akan datang besok, Minggu (12/9/2021),”ujar salah satu warga yang enggan namanya disebutkan.
Keesokan harinya, sekitar pukul 16.00 WIT, Pelaku benar datang menemui ketiga Korban. Tujuannya mau melakukan sebuah ritual penyembuhan penyakit.
Namun sementara menyiapkan bahan-bahan untuk ritual, salah satunya mengupas bawang putih,
Pelaku didatangi pemilik Kos-kosan dan menanyakan apa yang mau dilakukan. Pelaku menjawab mau berdoa.
“Disitu terjadi keributan, kerena sebelumnya Mahasiswa ini sudah cerita soal ini orang (pelaku), hingga mengundang warga lainnya untuk berkumpul. Dan untuk menghindari amukan warga, Pelaku diamankan disalah satu rumah warga, sambil warga lainnnya menghubungi pihak kepolisian. Dan sekitar jam 9 malam, baru polisi datang amankan Pelaku,”jelas warga.(TM-01)
Discussion about this post