Ambon, TM, – Orang sakit terpaksa digotong akibat akses jalan menuju Benteng Karang, Dusun Amaory, Negeri Passo, Kecamatan Baguala, ditutup. Jalan ditutup warga sebagai bentuk protes terhadap lambannya Pemerintah Kota Ambon memperbaiki jalur jalan tersebut.
Hingga pukul 14.00 Senin (27/9/2021),warga Benteng Karang melakukan aksi tutup jalan bagi seluruh kendaraan. Akibat penutupan itu, warga terpaksa menggotong seorang warga Benteng Karang, Gerson Malwewan, yang mengalami sakit dan harus dibawah ke Rumah.
Salah satu warga saat diwawancarai Timesmaluku.com menjelaskan, bahwa hal itu dilakukan lantaran akses jalan Benteng Karang ditutup oleh warga, sehingga untuk kendaraan, tidak dapat melintas.
“Jadi ada kendaraan yang bisa turun dari atas (kampung Banteng Karang), tapi pas dijalan rusak itu, aksesnya ditutup, jadi warga harus mengangkat antua (orang sakit) sampai batas jalan tutup itu sampai dibawah (Batu Gong) yang jaraknya sekitar 150 meter. Baru selanjutnya melihat transportasi lain untuk bawah ke Rumah Sakit Bhayangkara. Itu kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIT tadi,”jelas salah satu warga bernama Semy Surlia.
Terkait kondisi itu, selaku warga pihaknya berharap ada Pemerintah Kota Ambon melihat kondisi jalan itu, dan segera memperbaikinya. Kata dia, akses jalan tersebut lebih banyak dilintasi oleh kendaraan milik Pemerintah Kota Ambon, terutama truk berisi sampah.
“Dengan itu kita berharap Pemerintah bisa perbaiki jalan rusak itu. Supaya semua dapat beraktifitas dengan lancar, karena memang jalan itu itu juga lebih sering dilintasi oleh mobil-mobil truk sampah milik Pemkot juga. Dengan muatan sampah yang berat, mengakibatkan jalan rusak, jafi mestinya diperbaiki,”harapnya.
Warga mengaku sudah dua Tahun melaporkan kerusakan jalan tersebut ke Dinas PU Kota Ambon. Namun oleh Kadis sebelumnya dijelaskan, bahwa jalan jalur Benteng Karang, statusnya milik Provinsi, sehingga Kota tidak ambil alih untuk perbaikan.
Sementara warga mengetahui, bahwa jalan tersebut adalah jalan milik Pemkot. Sampai saat ini, warga tidak menyurati PU Provinsi Maluku.
“Kita lapor, Kadis bilang ini jalan Provinsi, jadi Kota seng ambil alih perbaikan. Sementara kita tahu bahwa ini jalan Kota,”tuturnya. Mereka mengancam akan menutup jalan selama belum ada tindaklanjut dari Pemerintah.
“Sekarang ini kita lagi tunggu Kadis PU datang. Kita akan tutup sampai ada tindaklanjut kejelasan bahwa jalan ini akan diperbaiki,”tandasnya. (TM-01)
Discussion about this post