Ambon, TM.- Merasa harga sewa ruko dinaikan sepihak oleh pengelola Ambon Plaza, para pedagang mengadu ke DPRD Kota Ambon. Mereka datang pada Jumat (3/5/2024), dan ditemui Komisi II.
Mereka datang dengan membawa selebaran dengan berbagai tulisan yang menjadi tuntutan mereka.
Pedagang kepada Wartawan, menyampaikan kekecewaan mereka terhadap Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena yang dianggap ingkar janji.
Ketua Perhimpunan Pedagang Pusat Perbelanjaan Ambon Plaza, Edison Wambuloli mengatakan, kedatangan mereka di rumah rakyat ini akibat janji yang tidak direalisasi oleh Penjabat Walikota Ambon.
Pj Walikota Ambon, sebelumnya janji akan mempertemukan pedagang dengan pihak ketiga sebagai pengelola Amplaz yang baru, untuk membicarakan harga unit lapak yang melonjak dari Rp. 40 juta, naik hingga Rp. 400 hingga Rp500 juga bahkan hingga Rp. 3 miliar per 30 tahun.
“Penentuan harga unit tidak pernah libatkan kami selaku pengguna unit. Penjabat Walikota janji akan bahan bersama kami dengan Moderen selaku pengelola, tapi sampai sekarang tidak terealisasi,”terangnya.
Mereka mengadukan itu ke DPRD, selain menindaklanjuti janji Pj Walikota, mereka juga akan meminta DPRD menfasilitasi untuk bisa menurunkan harga unit Amplaz yang naik drastis setelah diserahkan ke pihak ketiga.
“Kita minta diturunkan 50 persen dari harga sekarang yang Rp400 juta bahkan sampai Rp3 miliar per 30 tahun itu. Kami minta agar dapat dipertemukan dengan
PT. Modern Multiguna bersama Penjabat Walikota,” kata pedagang.
“ Dan biaya clening servis yang juga naik tanpa pembahasan. Ini hal-hal yang kami adukan dan kami minta DPRD segera tindaklanjuti sebelum SHGB kita berakhir Juli 2024 ini,” tambah pedagang itu lagi.
Ditempat yang sama, Irfan Hamka
Ketua Kohipa Amplaz juga mengatakan, bahwa Pemerintah Kota sebagai orang tua, sudah menelantarkan para pedagangan.
Menurutnya, harga yang ditentukan pihak ketiga, sangat tidak wajar. Dari Rp30 juta hingga Rp40 juta, naik hingga Rp. 900-1,8 miliar. Dan harga itu berfariasi antara lantai 1, 2 dan 3 juga berbeda.
Dikatakan, Ambon dalam kondisi pemulihan pasca covid. Dan perekonomian ini belum benar-benar pulih.
“2023 dan memasuki awal 2024 ini, belum benar-benar pulih. Mestinya harus melihat itu, jangan hanya melihat kepentingan kelompok pengusaha, tapi harus melihat kepentingan secara keseluruhan,” kesal dia. (TM-02)
Discussion about this post