Ambon, TM. Untuk meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal, Pemerintah ajak kurangi ketergantungan nasi. Mulai makan sagu, juga umbi-umbian.
Hari ini Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku menggelar Inovasi Konsumsi Pangan Lokal. Ada dua opsi dalam inovasi tersebut, yakni ‘sejuta makna’.
Opsi ini setiap Jumat tanpa makan nasi, dan ‘sasapu lidi”, yaitu sadar akan sertifikat aman pangan bermutu untuk lindungi diri.
Dalam rilis Humas Pemprov Maluku, Jumat (17/12/2021) menyebutkan, kegiatan ini di-launching oleh Plh. Sekda Maluku, Sadali Ie dan didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maluku, Lutfi Rumbia, di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Waihaong, Jumat tadi.
Dalam sambutannya Sekda mengatakan, tujuan dari kegiatan itu, bagaimana mengajak masyarakat untuk mengubah pola konsumsi agar tidak tergantung pada satu komoditas saja.
Selain itu, kata Sekda, masyarakat diajak untuk mengenal dan memahami manfaat pangan lokal yang sangat beragam dan sangat berpotensi dijadikan sumber karbohidrat non beras.
“Ini juga agar bagaimana kita memanfaatkan potensi SDA yang kita miliki. Seperti sagu. Dari sini, kita bisa mendorong masyarakat kita untuk mengembangkan potensi kearifan lokal kita, seperti salah satunya Sagu, Umbi-umbian dan lainya,”katanya.
Disamping itu, lanjut Sekda, komoditas pangan lokal juga memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan. Bahkan bisa digunakan sebagai menu diet diabetes, pencegahan kanker, dan cocok untuk orang yang ingin menjaga berat badan ideal.
“Kita mau mengurangi konsumsi nasi dan berpaling ke pangan lokal. Konon, Sagu itu memiliki kadar karbohidrat yang tinggi, tapi mengandung kadar gula yang rendah, sehingga kalau orang konsumsi sagu, minimal kita dapat mengurangi penyakit gula. Itu yang dari sisi kesehatan,”jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maluku, Lutfi Rumbia berharap, OPD dan masyarakat membiasakan diri untuk tidak menkonsumsi nasi di hari Jumat, dan diganti dengan sagu, umbi-umbian, pisang, kasbi dan lainnya.
“Harapannya, kalau setiap Jumat kita tidak makan nasi, maka konsumsi beras kita pasti akan berkurang, sehingga distribusinya berkurang dan pangan lokal kita akan meningkat,”katanya. (TM-01)
Discussion about this post