Ambon, TM.- Duta Perangi Stunting (Parenting) Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail di dampingi Enang Parenting Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Joice Fatlolon meninjau posyandu balita Ebenhaizer dan kelas Ibu Hamil di Desa Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten KKT, Jumat (5/3/2021).
Selain di Saumlaki, isteri Gubernur Maluku ini direncanakan akan mengunjungi Desa Ritabel dan Desa Lelingluan, Kecamatan Tanimbar Utara yang menjadi lokus stunting di KKT. Gencarnya Widya turun ke beberapa daerah dan lokus stunting selain memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait stunting, juga mengajak untuk bersama-sama memeranginya.
“Kedatangan saya disini dalam kapasitas sebagai Duta Parenting, karena kepedulian seorang Inalatu Maluku kepada masyarakat Tanimbar khususnya kelurahan Saumlaki ini,” ungkapnya.
Perangi stunting, sebut Widya, dapat dimulai dari dalam keluarga. Bermula dari proses awal kehamilan selama 1.000 hari pertama kehidupan, yang menjadi masa-masa emas seorang anak, sampai kepada pola asuh, pola pemberian makan dengan gizi yang tepat serta kepedulian terhadap pendidikan anak.
“Perlu kita galakkan bersama “Gemar Makan Ikan”, karena kita memiliki laut yang melimpah dengan ikan. Dan ikan juga merupakan sumber protein yang sangat baik untuk tumbuh kembang anak,” ajak Widya.
Guna memerangi stunting, ada beberapa pesan yang disampaikan Widya untuk mewujudkan generasi penerus yang unggul dan berprestasi. Adapun pesan Widya yakni, pertama, kepada ibu-ibu hamil, perhatikan asupan gizi, kebersihan diri, rutin periksakan kesehatan ke posyandu dan puskesmas, minimal 4 kali selama sebulan. Rajin mengikuti kelas kelas ibu hamil di puskesmas.
“Jadi, selama ibu hamil, banyak makan ikan, karena ikan mengandung omega 3 yang sangat tinggi. Jadi, ketika bayi lahir akan menjadi anak-anak yang mempunyai kemampuan, mempunyai kecerdasan, karena pada saat hamil, ibu- ibu mengkonsumsi banyak ikan dan jangan lupa juga sayur,” ajak Widya.
Ia juga berpesan agar tidak mengkonsumsi mie instan. “Jangan berpikir yang penting kenyang. Itu tidak boleh. Jadi, jika masih ada kesempatan sekarang dan kedepan perbaiki asupan gizi ibu-ibu yang hamil,” ingatnya.
Kedua, kepada bapak-bapak, jadilah bapak siaga yang siap antar dan jaga isteri atau anak ke posyandu.
Ketiga, kepada ibu yang mempunya balita, rajin mengantar anak ke posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembangnya dan mendapat imunisasi dasar lengkap.
Keempat, kepada kepala desa atau lurah, jangan lupa pe nggunaan dana desa agar diprioritaskan untuk pencegan stunting juga pemberian insentif dan pelatihan kader posyandu.
Kelima, di tingkat kecamatan agar koordinasi lintas sketor lebih ditingkatkan. Saling bersinergi untuk memecahkan berbagai masalah di kecamatan termasuk masalah gizi. dan kesehatan.
Keenam, kepada tokoh agama, dirinya berharap, setiap ceramah menyampaikan pesan-pesan kesehatan terutama untuk konseling pra nikah, pencegahan pernikahan dini,penundaan ke lahiran serta pemberian ASI ekslusif.
Ketujuh, kepada kita semua, jaga pola makan, perbaiki pola pola asuh terhadap anak sebagai gaya hidup. Masyarakat harus selslu proaktif dan berinisiatif untuk hidup sehat agar berbagai masalah kesehatan dapat kita selesaikan bersama sama.
“Marillah kita bersama sama menjaga diri dan keluarga kita seperti saya sampaikan tadi, tetap menjaga, tatap mematuhi prtokol kesehatan, tetap memakai masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak,” paparnya.
Untuk itu, sebagai Duta Parenting, Widya mengajak semua pihak bekerjasama untuk perangi stunting atau potong pele stunting bersama dengan Enang parenting KKT yang telah dikukuhkan di tahun 2019 bersama 10 ibu parenting lainnya.
“Kita percepat berbagai upaya-upaya penurunan stunting di kabupatan KKT.
“Sudah saatnya kita bergerak bersama melakukan langkah langkah konkrit dan segera. Mari bersama kita perangi stunting untuk mewujudkan anak anak Kabupaten Kep Tanimbar menjadi generasi unggul dan berprestasi,”tandas Widya.
Pada kesempatan itu, Widya juga menyerahkan bantuan paket olahan ikan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku kepada anak-anak balita (TM-01)
Discussion about this post