Ambon, TM.- Bahan bakar minyak alami kekosongan di sejumlah SPBU di kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan Maluku, sejak dua pekan terakhir. Akibatnya, ratusan warga yang mayoritas pengguna kendaraan bermotor menyerbu sejumlah pengecer BBM pertalite.
Kelangkaan BBM jenis Pertalite memicu kenaikan harga yang cukup signifikan. Harga jual pertalite pada tingkat pengecer saat ini mencapai Rp20 ribu perliter. Warga tak ada pilihan lain, lantaran kelangakaan BBM jenis ini sudah lama terjadi, dan sulit ditemukan di SPBU.
“ walaupun harganya mahal 20 ribu perliter, tapi sudah sangat membantu kami di kota namrole, karena pertalite sulit sekarang,” Ujar Ramli, salah satu pembeli BBM pertalite pada Minggu (06/03/2022).
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Bursel akan mengambil tindakan tegas bagi pengecer, karena menjual BBM jenis pertalite di atas harga enceran tertinggi (HET).
Padahal sesuai ketetapan harga enceran tertinggi di tingkat pengecer Rp10 ribu perliternya. Sementara di tingkat SPBU Rp8.200 perliter. Hal tersebut dinilai cukup memberatkan masyarakat kota Namrole.
“ Kita akan mengambil tindakan tegas bagi pengecer yang menjual Sampai sudah mencapai 20 ribu rupiah. Harusnya
10 ribu rupiah kan. Saya perintahkan panggil APMS
untuk kembali rapat ulang lagi,”kata Iskandar Walla, Sekda Buru Selatan.
Belum diketahui pasti penyebab kelangkaan BBM pertalite di Kota Namrole. Namun diduga penyebabnya belum ada pasokan dari kota Ambon beberapa pekan ini.
Warga pun mendesak Pemerintah serta pertamina secepatnya memasok pertalite ke Buru Selatan, agar kelangkaan dan kenaikan harga tidak lagi terjadi.(TM-01)
Discussion about this post