Ambon, TM. – Annual Meeting atau pertemuan tahunan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Kawasan Timur Indonesia (KTI) resmi dimulai di Ambon, Senin (7/10/2024).
Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Ambon ini dihadiri oleh 46 pimpinan perguruan tinggi, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, dalam sambutannya menyatakan bahwa pertemuan tahunan ini sangat strategis untuk memperjuangkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan Timur Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam tetapi memiliki keterbatasan dalam hal SDM yang mumpuni.
“Di Maluku, kita memiliki kekurangan SDM untuk mengelola sumber daya alam yang melimpah. Oleh karena itu, kita membutuhkan SDM berkualitas, dan ini sangat bergantung pada fasilitas, sarana prasarana, serta SDM pendukung di perguruan tinggi,” ujar Leiwakabessy.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri ESDM atas kehadirannya, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan pendidikan tinggi di kawasan ini.
Ketua Konsorsium PTN KTI, Prof. Dr. Ahmad Alim Bahri, menambahkan bahwa pertemuan ini melanjutkan agenda yang telah digelar pada 2023 di Balikpapan, dan musyawarah kerja di Makassar yang dipelopori oleh Universitas Hasanuddin.
Pada kesempatan tersebut, dibentuk Forum Komunikasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta 56 judul penelitian kerjasama antar PTN KTI dan perguruan tinggi lainnya, termasuk dari Brunei dan Malaysia.
Pada tahun 2025 mendatang, hasil penelitian kerjasama ini akan dipresentasikan dalam seminar internasional di Brunei Darussalam, sekaligus menjadi dorongan bagi PTN di KTI untuk memperkuat kerjasama internasional dan mewujudkan visi sebagai “Kota University”.
Dalam sambutannya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa kualitas SDM tidak selalu bergantung pada kampus terkenal. Ia menegaskan bahwa kualitas diri seseorang lebih dipengaruhi oleh kemampuan pengembangan diri.
“Saya sendiri kuliah di kampus kecil yang bahkan tidak ditemukan di Google, tetapi saya bisa berkompetisi dengan lulusan universitas besar. Jadi, kampus hanya instrumen, bukan penentu,” ujar Bahlil, memberikan motivasi kepada pimpinan perguruan tinggi yang hadir.
Annual meeting ini akan berlangsung selama dua hari, dari 7 hingga 8 Oktober 2024. Dua agenda penting yang akan dilaksanakan meliputi workshop manajemen publikasi jurnal dan akreditasi untuk penguatan tata kelola serta integrasi Learning Management System (LMS) di PTN KTI.(TM-01)
Discussion about this post