Ambon, TM -Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Mahfud,MD dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, melakukan kunjungan kerja di Kota Ambon, Maluku, setelah melakukan kunjungan di Timika, Papua.
Ikut dalam kunjungan tersebut, Kepala Staf Umum TNI, Letjen TNI Jhoni Sopriyanto, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komjen Pol Dr. Gatot Eddy Pramono dan Wakil Ketua I DPD RI, Nono Sampono, beserta rombongan lainnya.
Dalam lawatan itu, di kantor Gubernur Maluku, kedua mentri dan rombongan disambut Gubernur Maluku, Murad Ismail dan Sekertaris Daerah, Kasrul Selang.
Gubernur Murad, menyambut baik kedatangan kedua mentri Presiden Joko Widodo itu, dalam menyikapi problem yang sementara terjadi di Indonesia tarmasuk Maluku yakni, Covid-19.
Murad mengatakan, disadari aspek kesehatan di Maluku jadi prioritas utama dan dapat menormalisir kehidupan masyarakat di Maluku dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, serta dibutuhkan disiplin serta kesadaran masyarakat. Selain itu, di Maluku sendiri, akan dilaksanakan pesta demokrasi di empat Kabupaten Kota di Maluku.
Mentdagri, Tito Karnavian dalam sambutanya, mengatakan, bahwa pilkada kali ini adalah pilkada yang pertama kali terselenggara di Indonesia, karena perjalanan pilkada ini berjalan dengan adanya situasi pandemi COVID-19.
“Dalam Hal Pandemi COVID-19 yang kita hadapi membutuhkan vaksinasi, vaksin saat ini sedang dalam penelitian dan membutuhkan waktu yang begitu lama,”Kata Tito Karnavian
Ditambahahkan, salah satu momentum yang penting dalam daerah ini adalah momentum pilkada, karna dalam hal pilkada ini kita bisa mengangkat dan memilih kepala daerah yang profesional.
“Jasi Pilkada ini kita mencari pemimpin yang siap, dan mampu dalam bekerja untuk memakmurkan masyarakat, serta bisa mengambil kebijkan dan upaya yang sungguh untuk mengahadapi situasi pandemi COVID-19,” terang Mendagri.
Sementara Menkopolhukam, Mahfud MD mengatakan, dalam pelaksanaan Penanganan COVID-19 ini banyak hal dan kebijakan tidak terarah dan berubah ubah oleh pemerintah.
“Ketika pemerintah mau membuat kebijakan disini ada hal dan keganjalan dalam pelaksanan kebijakan sehingga baru berjalan kebijakan yang di buat pemerintah sudah ada keluhan dari masyarakat. Sehingga Presiden Republik Indonesia mengeluarkan PSBB,” Kata Mahfud.
Dalam mengambil kebijakan secara ilmiah, Kata Mahfud, bukan kita saja yang keliru tetapi negara maju di dunia sekalipun juga kewalahan dalam mengambil kebijakan dalam menghadapi situasi pandemi ini.
“Untuk menghadapi situasi COVID-19 ini kita melakukan hal untuk mengantisipasinya tidak selalu sama, info dari WHO juga secara ilmiah COVID-19 bisa tertular melalui udara,”Tutup Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD.
Ditempat yang sama, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menjelaskan, dipahami bahwa, dalam situasi pandemi COVID-19 ini banyak pekerja serta pegawai banyak di rumahkan. Dan situasi pandemi tidak mengenal siapa dia TNI Polri atau pejabat negara sekalipun. Dalam hal ini, Kata Wakapolri , pihaknya juga menrima laporan laporan dari Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar, seperti bakti Sosial serta bantuan yang kita bagikan kepada seluruh masyarakat di daerah.
Lanjut Kata, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, di Maluku ini akan diadakan pilkada serentak di beberapa Daerah tertentu. Ini bukan hal baru dan demokrasi ini sudah di jalankan di Maluku beberapa kali dan pemilihan wakil rakyat atau kepemipinan di Maluku, itu adalah hal demokrasi yang biasa dan harus di jalankan secara massif. Hanya saja Perbedaan kali ini kita melaksanakan pilkada dalam situasi dan kondisi pandemi COVID-19
“Pada kesempatan ini yang perlu kita antisipasi di daerah adalah potensi kerawanan dan memberikan langkah langkah awal serta deteksi dini dan pencegahan utama adalah peran media sosial dalam yang punya dampak dan kerawanan bagi terselenggaranya pilkada dan dapat terselenggara dengan baik,”Kata Wakapolri.
Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono juga, mengatakan, Keadaan Wilayah NKRI dengan letak Geografis, Lokasi strategis, Sumber Daya Alam dan Demografi (SDM). Keadaan Wilayah NKRI dengan letak Geografis, Lokasi strategis, Sumber Daya Alam dan Demografi (SDM).
“Jumlah Pulau di Indonesia 17.500 pulau, luas laut 5,8 juta km2, Panjang laut 80.791 km dan panjang dataran sebanyak 2.012 juta KM2,” Kata Nono Sampono
Masih Kata, Nono Sampono, Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia merajuk dari KTT Asia Timur 13 Nov 2014 NAY PYI TAW, Myanmar. Wilayah Operasional “US INDO-PASIFIC COMMAND”. Pangakalan Militer Amerika di subic dan clark Filipina ditutup dan pindah ke selatan(Samudra hindia). Singapura menjadi Logistic dan maintenance base bagi USINDOPACOM.
“NKRI ini saya mengumpamakan sebagai salah satu perahu besar atau kapal besar dan dalam melaksanakan pelayaran di terpaksa angin dan ombak yang besar dalam hal ini Indonesia mampu melalu ruang dan waktu dan melewati berbagai permaslahan dan permaslahan bangsa ini,”Ujarnya.
Sebagai anak bangsa penerus skarang ini kita harus melewati dan menyempurnakan dan indonesia harus menjadi poros dunia. Karna kita ini terdiri dari berbagai ragam dan mampunya potensi laut dan darat serta memilki negara kepulauan.
“Kita hidup tidak dalam ruang hampa, disini saya mau menjelaskan bahwa wilayah operasionalisasi di dunia serta perubahan jalur logistik yang di lakukan dari negara lain terutama Negara cina dengan tidak sebagaimana mestinya.
China – Myanmar menjadi Economic Coridor,”Tambah Nono Sampono.
Sementara, Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, dalam sambutannya, mengatakan, pendisiplinan Protokol Kesehatan Guna Mewujudkan Masyarakat Produktif dan aman dari Virus COVID-19.
“Tujuan kami datang disini bersama BPK Menkopolhukam dan BPK Mendagri tujuan menormalisir kehidupan masyarakat di daerah setempat terutama bagi masyarakat Provinsi Maluku dalam menghadapi situasi dan kondisi pandemi COVID-19. dan Kami di pusat juga melihat ada perkembangan dalam menuntaskan pandemi COVID-19 di Maluku,”Kata Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto
Ditambahkan, bahwa Para petugas atau tenaga medis kita suda melakukan sosialisasi bagi masyarakat di daerah masing masing untuk melakukan sosialisasi distensi dan masyarakat dapat memahaminya serta disiplin dalam melaksanakan kewajiban untuk menghadapi situasi pandemi COVID-19.
“Saya mau sampaikan yang kita hadapi di negara kita ini adalah hal yang baru dalam kehidupan kita semua. Dan saya meminta ada kesadaran dari masyarakat untuk kebaikan kita semua,”Ujar Letjen TNI Joni Supriyanto. (TM01)
Discussion about this post