AMBON, TM. -Aparat kepolisian hingga saat ini masih belum berhasil menemukan pelaku dalam dua kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Sirisori Amalatu, Kabupaten Maluku Tengah, dan Pulau Buru, Maluku.
Meskipun telah dilakukan pengejaran oleh tim gabungan, pihak kepolisian setempat menyatakan masih belum berhasil mendeteksi keberadaan para pelaku, mengingat para pelaku menguasai kondisi hutan tempat mereka bersembunyi.
Pembunuhan sadis ini terjadi di dua tempat yang berbeda. Di Negeri Sirisori Amalatu, korban Jacob Tutuhatunewa meninggal karena ditembak oleh terduga pelaku berinsial DS yang saat ini melarikan diri di hutan. Meskipun telah menemukan jejak dari terduga pelaku di hutan, namun keberadaan DS masih belum ditemukan.
Kapolsek Saparua, AKP Ronny yang dikonfirmasi via ponselnya, Sabtu (1/5/2021) hanya mengatakan singkat, kalau pelaku masih dikejar bersama barang bukti berupa senjata api.
Sedangkan pembunuhan sadis lainnya dengan korban Esias Nurlatu , petani desa Desa Watampuli, Kecamatan Lolongguba, Kabupaten Buru, terjadi Sabtu (25/4/2021) sore.
Pria berusia 40 tahun ini, tewas dibantai oleh sekelompok orang tak dikenal saat dalam perjalanan pulang ke desanya, tepatnya di hutan Watampuli. Korban tewas dengan luka sayatan dibagian kepala dan dua mata tombak tertancap ditubuhnya.
Paur Subbag Humas Polres Buru, Aipda Jamaludin menyebutkan, hingga saat ini identintas para pelaku belum diketahui dan masih dalam pengajaran. Hutan menjadi lokasi pengejaran, dan pelaku diduga lebih dari enam orang.
“Sampai saat ini kita masih melakukan pengejaran dan para pelaku juga belum diketahui identitasnya. Kami menduga pelaku lebih dari enam orang,”ucapnya.
Selain pencarian di hutan, diakuinya pihak kepolisian juga melakukan penyisiran di perkampungan disekitar lokasi kejadian.
Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan, termasuk saksi mata yang meliihat langsung peristiwa pembunuhan itu terjadi.
“Dari keterangan para saksi, mereka juga tidak mengenali para pelaku, sehingga kita masih terus melakukan pendalaman dan pengembangan,”tukasnya.(TM-02)
Discussion about this post