Ambon, TM.– Program Studi (Prodi) Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura (Unpatti), terus menunjukkan perkembangan pesat sejak didirikan pada 2017. Hingga kini, prodi ini telah meluluskan 46 alumni yang siap berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian dan pemberdayaan masyarakat.
Ketua Prodi Penyuluhan Pertanian Unpatti, Ir. Felecia Petrosina Adam, mengungkapkan bahwa sebagai satu-satunya prodi penyuluhan pertanian di wilayah timur Indonesia, Unpatti memiliki keunggulan dibanding perguruan tinggi lain.
“Di banyak universitas, penyuluhan pertanian hanya menjadi peminatan dalam program studi lain. Namun, di Unpatti, prodi ini berdiri sendiri, sehingga lebih fokus dalam pengembangan ilmu sosial dan ekonomi pertanian,” ujar Felecia dalam keterangannya, Selasa (11/2/2024).
Ia menjelaskan, inti dari penyuluhan pertanian adalah mengomunikasikan proses pertanian kepada masyarakat guna meningkatkan produksi dan akses pasar. Oleh karena itu, kurikulum yang diterapkan di Prodi Penyuluhan Pertanian Unpatti menitikberatkan pada aspek sosial ekonomi pertanian.
Saat ini, prodi tersebut memiliki ratusan mahasiswa aktif dan menawarkan kurikulum komprehensif dengan total 147 SKS yang mencakup 56 mata kuliah. Untuk meningkatkan minat calon mahasiswa, Unpatti gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah menengah atas (SMA) serta berpartisipasi dalam berbagai expo pendidikan.
Felecia mengakui, bahwa menurunnya minat generasi muda pada sektor pertanian menjadi tantangan tersendiri. Namun, pihaknya telah menerapkan berbagai strategi, termasuk promosi melalui media dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkenalkan potensi besar di bidang penyuluhan pertanian.
Dari sisi prospek lulusan, prodi ini tidak hanya menyiapkan mahasiswa untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 yang mengamanatkan satu penyuluh pertanian di setiap desa, kebutuhan tenaga penyuluh di Indonesia masih sangat besar.
“Lulusan kami juga dibekali keterampilan untuk berkarier di berbagai sektor, termasuk industri pertanian, organisasi pemberdayaan masyarakat, dan bahkan institusi militer,” tambahnya.
Sejak 2021, Prodi Penyuluhan Pertanian Unpatti telah aktif dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program ini, mahasiswa memiliki kesempatan magang di berbagai institusi, seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes), balai penyuluhan pertanian, serta sektor industri.
Dengan dukungan 11 tenaga pengajar berkualifikasi tinggi—terdiri dari 3 profesor, 10 doktor, dan 2 magister—Prodi Penyuluhan Pertanian Unpatti berkomitmen untuk terus mencetak sumber daya manusia unggul yang siap berkontribusi bagi pembangunan pertanian Indonesia.
“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan agar lulusan kami tidak hanya siap menghadapi tantangan di dunia kerja, tetapi juga mampu menjadi inovator dalam bidang pertanian dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.(TM-01)
Discussion about this post